Sosialita Thailand Jadi Kontroversi karena Bagikan ASI Berkantong-kantong

Passavee Payacaboot beruntung sebagai seorang ibu karena dikaruniai banyak ASI. Dalam satu waktu, ibu satu anak perempuan itu bisa menyimpan hingga ratusan kantong ASI yang tersimpan dalam 15 kulkas. Foto: Instagram @numwanz

Passavee Payacaboot beruntung sebagai seorang ibu karena dikaruniai banyak ASI. Dalam satu waktu, ibu satu anak perempuan itu bisa menyimpan hingga ratusan kantong ASI yang tersimpan dalam 15 kulkas. Foto: Instagram @numwanz

Mengetahui perasaan ibu yang tidak bisa memproduksi ASI, Passave pun berencana untuk membagikan air susunya pada ibu dan bayi yang membutuhkan. Foto: Instagram @numwanz

Mengetahui perasaan ibu yang tidak bisa memproduksi ASI, Passave pun berencana untuk membagikan air susunya pada ibu dan bayi yang membutuhkan. Foto: Instagram @numwanz

Ada banyak kemungkinan masalah, dari ibu yang tidak memproduksi ASI atau jika ibu yang melakukan operasi dan ada komplikasi medis. Dalam sejumlah kasus, para orangtua meninggalkan anak mereka sendiri. Aku tidak bisa melihat masalah-masalah ini dan tidak membantu, ungkap Passavee dilansir Coconuts Media. Foto: Instagram @numwanz

"Ada banyak kemungkinan masalah, dari ibu yang tidak memproduksi ASI atau jika ibu yang melakukan operasi dan ada komplikasi medis. Dalam sejumlah kasus, para orangtua meninggalkan anak mereka sendiri. Aku tidak bisa melihat masalah-masalah ini dan tidak membantu," ungkap Passavee dilansir Coconuts Media. Foto: Instagram @numwanz

Passavee pun membuka bank ASI yang dinamakan Filoga Clinic. Sejak dibuka, klinik tersebut telah menarik para ibu dari anak-anak yang bayinya membutuhkan ASI. Mereka berdatangan untuk meminta air susu dari wanita cantik tersebut. Foto: Instagram @numwanz

Passavee pun membuka bank ASI yang dinamakan Filoga Clinic. Sejak dibuka, klinik tersebut telah menarik para ibu dari anak-anak yang bayinya membutuhkan ASI. Mereka berdatangan untuk meminta air susu dari wanita cantik tersebut. Foto: Instagram @numwanz

Di media sosial, sejumlah foto pun menunjukkan para ibu dan ayah yang berkumpul di Filoga Clinic dan membawa peti-peti kecil berisi ASI. Datang bersama bayi yang membutuhkan, mereka terlihat menerimanya dengan gembira. Foto: Instagram @numwanz

Di media sosial, sejumlah foto pun menunjukkan para ibu dan ayah yang berkumpul di Filoga Clinic dan membawa peti-peti kecil berisi ASI. Datang bersama bayi yang membutuhkan, mereka terlihat menerimanya dengan gembira. Foto: Instagram @numwanz

Tak disangka niat baik sosialita sekaligus selebgram tersebut mendapat beragam respon. Ada yang memuji namun tak sedikit pula yang menentang. Foto: Instagram @numwanz

Tak disangka niat baik sosialita sekaligus selebgram tersebut mendapat beragam respon. Ada yang memuji namun tak sedikit pula yang menentang. Foto: Instagram @numwanz

Kampanye Passavee yang mempromosikan ASI-nya pun mendapat tentangan dari sejumlah dokter dan pakar parenting. Mereka berpendapat jika berbagi ASI bisa menimbulkan bahaya medis.  Foto: Instagram @numwanz

Kampanye Passavee yang mempromosikan ASI-nya pun mendapat tentangan dari sejumlah dokter dan pakar parenting. Mereka berpendapat jika berbagi ASI bisa menimbulkan bahaya medis.  Foto: Instagram @numwanz

Salah satu orang yang mengritik Passavee adalah Sekertaris Menteri Kesehatan Publik Thailand, Dr. Pornpimol Wipulakorn. Menurutnya, berbagi ASI tetap punya risiko kesehatan meski terlihat dilakukan secara higienis. Sebelum menerima donor ASI, seorang ibu memang seharusnya mengenai sejarah medis, obat, hingga gaya hidup pendonor. Foto: Instagram @numwanz

Salah satu orang yang mengritik Passavee adalah Sekertaris Menteri Kesehatan Publik Thailand, Dr. Pornpimol Wipulakorn. Menurutnya, berbagi ASI tetap punya risiko kesehatan meski terlihat dilakukan secara higienis. Sebelum menerima donor ASI, seorang ibu memang seharusnya mengenai sejarah medis, obat, hingga gaya hidup pendonor. Foto: Instagram @numwanz

Dr. Pornpimol Wipulakorn mengatakan jika sebaiknya ASI yang dibagikan telah dites serta didesinfeksi dengan pengawasan dan pasteurisasi yang sesuai dengan standar medis. Hal serupa juga disampaikan Profesor Yong Poovorawan dari Chulalongkorn University. Foto: Instagram @numwanz

Dr. Pornpimol Wipulakorn mengatakan jika sebaiknya ASI yang dibagikan telah dites serta didesinfeksi dengan pengawasan dan pasteurisasi yang sesuai dengan standar medis. Hal serupa juga disampaikan Profesor Yong Poovorawan dari Chulalongkorn University. Foto: Instagram @numwanz

Mengetahui banyaknya kritikan suami Passavee, Navin Yaowapholkul pun membela aksi sang istri. Kami memulai kampanye ini dengan kepedulian dan pikiran yang cermat tapi tentu tidak ada yang datang dalam kehidupan tanpa risiko. Kami bekerja dengan dokter berpengalaman dengan keahlian hebat dalam bidangnya di Filoga Clinic, tulis Navin dalam akun Instagram. Foto: Instagram @numwanz

Mengetahui banyaknya kritikan suami Passavee, Navin Yaowapholkul pun membela aksi sang istri. "Kami memulai kampanye ini dengan kepedulian dan pikiran yang cermat tapi tentu tidak ada yang datang dalam kehidupan tanpa risiko. Kami bekerja dengan dokter berpengalaman dengan keahlian hebat dalam bidangnya di Filoga Clinic," tulis Navin dalam akun Instagram. Foto: Instagram @numwanz