May Jeeranan Kitprasan mengalami koma dan hampir tewas pasca menjalani operasi pembesaran payudara di Korea Selatan. Setelah kembali sadar, ia pun membagikan kisahnya agar wanita lain berhati-hati saat melakukan bedah plastik. Foto: Instagram
Dalam postingan di media sosial yang jadi viral itu, penyanyi pop ini memutuskan untuk pertama kali pergi ke bawah pisau bedah. May mengungkapkan untuk memperbaiki postur tubuhnya dan kepercayaan diri sehingga ia mendapatkan implan payudara. Foto: Instagram
Pada akhir Desember lalu, May menjalani operasi pembesaran payudara, dan membayar THB800 ribu atau Rp Rp 326 juta. Namun, operasi tersebut membuat dirinya koma, dimana ia hanya memiliki 10 persen peluang untuk bertahan hidup. Beruntungnya ia pun berhasil lolos dari maut. Foto: Instagram
May menjalani operasi di rumah sakit bedah plastik Grand di Seoul, yang katanya memiliki banyak ulasan positif. Usai operasi, payudara May mengalami pendarahan tak teratur dan ia juga merasakan sensasi terbakar. Foto: Instagram
"Saya bahkan tidak bisa berdiri atau berjalan. Saya bertanya kepada dokter tentang rasa sakit yang tak normal ini, tetapi dia mengatakan itu adalah efek normal pasca operasi," tulis May. Foto: Instagram
Setelah kembali ke Thailand seminggu usai operasi, bintang pop ini mengalami pendarahan begitu berat sehingaa ia harus menerima perawatan di klinik KTOP, sebuah rumah sakit Bangkok yang berafiliasi dengan klinik operasi plastik di Korea Selatan. Lagi-lagi, dokter di rumah sakit tersebut bersikeras agar May tak perlu khawatir. Foto: Instagram
Hingga pertengahan Januari, setelah tiga minggu mengalami rasa sakit dan pendarahan terus-menerus, payudara May yang terinfeksi ini mengeluarkan nanah. Staf di klinik KTOP pun mengatakan pada May bahwa mereka harus segera melepas implan. Tetapi, May kemudian berakhir dengan koma. Foto: Instagram
Setelah pencabutan implan, ibu May membawa putrinya yang masih koma ke rumah sakit lain, Bumrungrad, di mana dia didiagnosis dengan pseudomonas aeruginosa yakni infeksi darah yang sering terjadi setelah operasi ketika sistem kekebalan tubuh melemah dan bahkan dapat menyebabkan kematian. Foto: Instagram
"Payudaraku tidak sama lagi. Bentuk dan ukurannya telah berubah, dan aku memiliki bekas luka besar. Aku tidak ingin orang lain mempertaruhkan hidup mereka," kata May dalam wawancaranya kepada Thairath. Foto: Instagram
May juga menambahkan bahwa ia sebenarnya tak keberatan jika orang lain menjalani operasi plastik. Ia hanya ingin kisahnya ini menjadi peringatan bagi mereka yang akan melakukan bedah plastik. Foto: Instagram
"Bedah plastik mengubah kehidupan orang menjadi lebih baik, dan saya ingin mengatakan bahwa mereka yang memiliki operasi sukses sangat beruntung. Pada saat yang sama, operasi juga merusak kehidupan orang. Saya adalah salah satu dari orang-orang yang hampir kehilangan nyawa," ungkapnya. Foto: Instagram