Wanita Mesir Kuno menggunakan perona bibir terbuat dari kumbang yang memiliki pigmen merah. Biasanya mereka akan menggeprek beberapa kumbang dan mengoleskan cairan tubuh hewan tersebut ke bibir. Cara ini diyakini dipopulerkan oleh Ratu Cleopatra. Foto: Dok. 20th Century Fox
Pada abad 17, para wanita Jepang memakai campuran kulit ari beras atau dedak dan kotoran burung bulbul untuk mencerahkan kulit. Metode ini diadaptasi dari orang Korea, yang menggunakan kotoran burung untuk menghilangkan noda dari kai. Geisha dan kabuki juga memakai kotoran burung bulbul untuk menghilangkan cat putih pada wajah mereka setelah pentas. Foto: Getty Images/Evans/Three Lions
Wanita pada awal era 20-an merasa lebih cantik dan elegan ketika memakai rok. Semakin rok mengecil ke bawah, penampilan mereka pun makin dianggap cantik. Maka pada 1908 - 1914, para perancang busana membuat rok dan gaun dengan siluet menyempit ke bawah. Bahkan ada yang sengaja mengikatkan tali pada kaki untuk mengatur cara jalan mereka. Foto: Getty Images/Thompson
Bintang-bintang Hollywood di era '40-an mencabut gigi geraham belakang mereka demi mendapatkan tampilan wajah cekung dan lebih berkarakter. Aktris terkenal Marlene Dietrich disebut melakukan praktik ini, tapi dia selalu membantahnya. Foto: Getty Images
Menyembunyikan payudara agar dada terlihat rata jadi tren populer di kalangan wanita pada era '20-an. Popularitas model Twiggy membuat wanita terobsesi punya dada rata dan bertubuh super ramping. Foto: Getty Images/McKeown
Pada abad 19, para wanita Amerika terobsesi memiliki rahang tirus. Alat untuk meniruskan rahang dan pipi pun populer di zaman itu. Alat bernam chin reducer ini dipakai mengelilingi kepala, wajah hingga dagu. Dilengkapi dengan tali seperti kabel yang harus ditarik ke bawah agar rahang mengecil. Foto: Dok. Max Factor
Para model di era 30-an hingga 40-an mengandalkan masker es batu agar wajah tetap terlihat segar di pagi hari untuk pemotretan, setelah malamnya pesta dan begadang. Masker zaman dahulu dilengkapi tempat menaruh es batu dari plastik dan ditempelkan ke wajah selama beberapa waktu. Foto: Dok. Max Factor