Umumnya wanita yang memiliki bulu lebat tumbuh di dada hingga rahang biasanya mengidap sindrom polycystic ovary syndrome (PCOS). Seperti dialami Alma Torres, fotografer asal Amerika Serikat yang tubuh dan wajahnya ditumbuhi bulu. Penampilannya bak pria dengan jenggot. Awalnya Alma tak percaya diri dengan kondisinya hingga terus mencukur bulu-bulu di tubuhnya. Tapi Alma kini memutuskan menumbuhkan bulu-bulu di tubuhnya tanpa lagi mencukurnya. Wanita 24 tahun itu telah menemukan kepercayaan diri bahkan ia memiliki kekasih yang bisa menerima kekurangannya. Foto: Istimewa
Harnaam Kaur juga memiliki sindrom PCOS. Di-bully sudah menjadi makanannya sehari-hari karena penampilannya berjenggotnya. Wanita yang kerap tampil bersorban itu mengaku sempat ingin bunuh diri karena penampilannya yang beda dari wanita pada umumnya. Namun akhirnya dia sadar bahwa hidupnya tak boleh berakhir hanya karena kondisinya. Harnaam pun memutuskan tidak lagi mencukur jenggotnya dan terus menumbuhkan rasa percaya dirinya. "Sekarang aku menjadi wanita cantik dengan jenggot. Aku sadar tubuhku ini adalah milikku. Aku mencintai diriku apa adanya," kata wanita yang kini menjadi aktivis itu. Foto: Istimewa
Sebelum percaya diri Miranda Nadine tumbuh, ia setiap hari bangun pukul tiga pagi untuk mencukur bulu-bulunya selama lima jam. Miranda sangat bergantung dengan alat cukur dan lelah melakukannya setiap hari. Wanita 26 tahun itu pun membiarkan bulu di sekitar kaki hingga dadanya lebat begitu saja tanpa lagi bergantung dengan alat cukur. Foto: Istimewa
"Aku dulu mencukur sepanjang hidupku," ujar Annalisa Hackman yang juga mengalami PCOS. Annalisa yang sudah ditumbuhi bulu lebat sejak usia 12 tahun itu mengaku bosan harus mencukur bulu sebanyak dua atau tiga kali setiap harinya dan menghabiskan waktu berjam-jam. Suatu hari, sang suami memintanya untuk meninggalkan rutinitasnya yang melelahkan tersebut. Dengan dukungan sang suami, Annalisa pun menemukan harga dirinya dan menjadi lebih percaya meski tidak mencukur bulu-bulu lebatnya. Foto: Istimewa
Berkat buku-buku fenimisme yang sering dibaca Little Bear Schwarz, rasa percaya dirinya tumbuh. Wanita 35 tahun itu tak lagi khawatir dengan penampilan fisiknya. Ia pun kini sudah terbiasa memamerkan jenggot lebatnya. Foto: Istimewa
Sama seperti pengalaman wanita lainnya yang tubuhnya ditumbuhi bulu lebar, Adriana Javier pun awalnya merasa sangat tak percaya diri. Namun ada masa-masa di mana ia bisa menerima kondisinya. "Saya senang akhirnya saya memiliki keberanian untuk melalui rasa malu dan saya pun bersyukur dengan orang-orang terdekat saya yang memberikan dukungan terbaik untukku," kata Adrian. Foto: Istimewa
Nova Galaxia kini tak minder dengan keadaannya yang wajahnya dipenuhi dengan janggut. Ia malah percaya diri untuk menjadi seorang beauty vlogger. Dulu dia berteman baik dengan alat cukur, tapi terus-terusan mencukur membuatnya lelah. Setelah mencoba tampil dengan bulu-bulunya, ia merasa hidupnya baik-baik saja. Selama menumbuhkan janggutnya, Nova menemukan jika kebanyakan orang ternyata tidak peduli dengan kondisinya. Kalau pun mereka peduli, orang-orang cenderung lebih positif dan suportif. Foto: Dok. Facebook