Cewek-cewek Harus Tahu! Evolusi Lipstik dari Masa ke Masa
Zaman kuno, wanita sudah kenal perona bibir. Bahkan makeup dianggap sebagai simbol status pria maupun wanita. Orang dari peradaban Sumer pada 4500 - 1900 Sebelum Masehi diketahui sebagai pemakai pertama lipstik. Mereka menggunakan bahan-bahan alami seperti buah, henna, tanah liat hingga serangga. Foto: Stylecraze
Orang-orang Jepang zaman kuno memakai lipstik warna gelap yang terbuat dari tar dan lilin lebah. Tapi pemakaian lipstik warna gelap dilarang di masa itu, karena erat kaitannya dengan prostitusi. Foto: Stylecraze
Abad Pertengahan, penggunaan lipstik dilarang. Gereja mengutuk pemakaian lipstik, karena lipstik merah dianggap sebagai bentuk penyembahan kepada iblis. Wanita yang pakai lipstik dicurigai sebagai tukang sihir. Foto: Stylecraze
Abad 16, lipstik merah mulai populer kembali di masa pemerintahan Elizabeth I of England (1558 - 1603). Ia memopulerkan tren kulit putih pucat dan bibir merah. Tapi pemakaiannya dibatasi hanya untuk wanita-wanita ningrat, aktor dan aktris yang tampil di pertunjukan. Foto: Istimewa
Guerlain jadi perusahaan pertama yang memproduksi lipstik secara komersil pada 1884. Lipstik yang mereka produksi terbuat dari lemak rusa, lilin lebah dan minyak kastor yang dibungkus dalam kertas sutera. Foto: Istimewa
Pada 1916, lipstik atau produk pemerah lainnya dikemas dalam wadah terbuat dari tanah liat. Warna yang populer kala itu merah dan pink terang. Foto: Minq
Pada 1920, lipstik jadi kebutuhan primer di kehidupan para wanita. Lalu di 1923, James Bruce Mason Jr. mematenkan tube putar sebagai tempat lipstik, seperti yang kita kenal sekarang ini. Lipstik warna gelap seperti plum, cherry, marun dan cokelat tua sangat terkenal di era ini. Foto: Istimewa
Pada 1930, lipstik emas dan berkilau digunakan para artis Hollywood untuk membantu menonjolkan bibir mereka di film hitam-putih. Di era ini pula, Max Factor meluncurkan lip gloss yang langsung populer di kalangan aktris Hollywood. Warna plum dan burgundy masih jadi favorit di era ini. Foto: Getty Images
Memakai lipstik merah terang dianggap sebagai aksi patriotik di Amerika Serikat, pada masa Perang Dunia II dan rezim Adolf Hitler. Dikatakan, Hitler kala itu sangat membenci lipstik merah. Foto: Getty Images
Pada 1940, pendistribusian lipstik sangat dibatasi akibat perang sehingga sulit dibeli. Jadi para wanita di masa itu memanfaatkan bahan alami untuk membuat bibirnya merah, salah satunya dengan buah bit. Foto: Thinkstock
Pascaperang, aktris Hollywood era 50-an seperti Marilyn Monroe memopulerkan tampilan lipstik yang feminin dan seduktif dengan lipstik merah gelap. Pada 1954, lipstik tahan lama pertama diciptakan oleh Hazel Bishop. Foto: Getty Images
Jenis lipstik makin bervariasi di era '60 hingga '70-an, untuk memenuhi selera pasar yang lebih beragam. Pada 1973, Bonnie Bell meluncurkan Lip Smacker, lipstik dengan berbagai rasa yang langsung populer di kalangan anak muda. Sampai sekarang, Lip Smacker dikenal sebagai brand produk bibir dengan banyak pilihan rasa. Foto: Istimewa
Lipstik di era '80-an didominasi shimmer dan lip gloss. Bibir berkilauan jadi tren besar di zaman ini. Tren paling populer adalah mencocokkan warna lipstik dan warna baju. Pada era ini, lipstik hitam juga cukup populer di kalangan pencinta gaya gothic dan punk. Foto: Stylecraze
Awal 1990-an adalah era musik grunge. Makeup wanita jadi lebih simpel karena meningkatnya kesadaran pada produk ramah lingkungan dan bebas bahan kimia. Di era ini, memakai pensil bibir yang warnanya lebih gelap dari warna bibir juga populer. Foto: Getty Images
Era 2000-an, tren lipstik sangat bervariasi baik dari segi warna, formula, dan hasil akhir. Mulai dari lipstik creamy, lipstik matte, lipstik cair, lip cream, lip tint, lip tattoo hingga lip cushion. Foto: Istimewa