Bali Fashion Trend 2025 kembali digelar pada 18-21 Desember 2025 di ONYX Park Resort Ubud. Setelah sukses di hari pertama, hari kedua tak kalah menarik dengan berbagai hasil karya desainer lokal dan luar negeri, hingga dari para narapidana.
Di hari kedua ada belasan jenama yang akan unjuk gigi memamerkan mahakaryanya. Diawali dengan presentasi dari Institut Desain dan Bisnis Bali (IDB). Lalu dilanjutkan dengan fashion parade yang terbagi dalam 3 sesi.
Sesi pertama akan memamerkan hasil karya dari Krins Studios, Cerita Dara, Arunika, STRD, Luh Jaum, Lusi Damai, Zaenal Songket, dan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Kepulauan Riau Presents Wignyo. Dilanjutkan dengan sesi selanjutnya dari Weda Githa X Universitas Ciputra, Malaika by Barbara Ebbli Italy, MYLF X Li Scarf, serta Pantai-Flow Dystopia.
Sementara sesi terakhir akan dimeriahkan Moda Malaysia, FU-Revive by Putu Aliki, MORPHOEM, Iramasari Djoedawinata X Kementerian Imigrasi & Pemasyarakatan, SOFIE X Kementerian Imigrasi & Pemasyarakatan, serta dwico X dK. Tak seperti yang lain, Iramasari Djoedawinata dan SOFIE memadukakan mahakarya mereka dengan hasil tangan para narapidana.
"Kami bekerjasama dengan insan-insan desainer ini untuk meng-up kreasi dari narapidana yang sedang menjalani masa tahanan di penjara. Jadi kita berkolaborasi dengan hampir 20 lapas di seluruh Indonesia," terang Parlindungan Siregar selaku perwakilan dari Kementerian Imigrasi & Pemasyarakatan dalam press conference Bali Fashion Trend 2025 pada Jumat (19/12/25) di ONYX Resort Park Ubud.
Lebih lanjut Parlindungan berharap kolaborasi tersebut bisa menumbuhkan semangat baru bagi para narapidana. Selain itu juga untuk menunjukkan kepada masyarakat beragam potensi para narapidana di dalam lapas.
Simak Video "Warna Nusantara di Bali Fashion Trend 2025"
(vio/vio)