Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network

Kontroversi Usulan Tas KW dari Menteri UMKM, Desainer Kleting Angkat Suara

Daniel Ngantung - wolipop
Selasa, 21 Okt 2025 08:06 WIB

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Tas Branded KW di ITC Mangga Dua
Kios penjual tas palsu di ITC Mangga Dua, Jakarta. (Foto: Gresnia/Wolipop)
Jakarta -

Usulan Menteri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Maman Abdurrahman untuk melegalkan produksi tas palsu mengundang pro dan kontra. Desainer Kleting Titis Wigati dengan tegas menentang ide tersebut.

Mendirikan jenama KLE pada 2009, Kleting termasuk salah satu insan yang ikut mempelopori kelahiran indie fashion label di Indonesia. Semangatnya untuk memperkuat ekosistem fashion Indonesia yang menciptakan produk-produk orisinal membuahkan wadah bernama Level One di Grand Indonesia pada 2010.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Maka ketika mendengar pernyataan Maman, lulusan sekolah mode Istituto Marangoni Milan itu merasa sangat terusik. "I feel violated and insulted," ujarnya saat ditemui Wolipop di Plaza Indonesia, Senin (20/10/2025).

Menurut Kleting, pernyataan tersebut tidak sepantasnya keluar dari seorang pemimpin yang menangani pelaku usaha yang kebanyakan bergerak di industri kreatif.

ADVERTISEMENT

Segala upaya peningkatan kualitas UMKM yang dilakukan banyak pihak, baik swasta maupun pemerintah, melalui program pembinaan dan pameran di tingkat nasional dan internasional, pun terasa sia-sia.

"Anda tidak menyemangati orang untuk menjadi lebih baik, tapi malah sebaliknya dengan melakukan tindakan yang bisa dikategorikan kriminal. Sedih sih, semoga beliau menyadari perkataannya," kata Kleting yang juga sempat membahas isu tersebut di halaman Thread pribadinya.

Menghadiri pembukaan Trade Expo Indonesia di ICE BSD, Tangerang Selatan, pada 15 Oktober lalu, Maman sempat menanggapi masalah lesunya penjualan di sentra tas Tajur Bogor yang diduga akibat banjir impor barang tiruan.

Ia pun menyarankan pengusaha lokal memanfaatkan situasi dengan memproduksi barang tiruan. "Saya pikir daripada kita repot-repot ya, pusing-pusing, kenapa nggak UMKM kita juga produksi aja tas-tas KW," kata Maman.

Ia berpendapat, memproduksi barang tiruan tidak akan menuai protes dari pemilik paten selama menggunakan nama yang sedikit berbeda. "Masalahnya gimana? Nggak ada kan? Ada model Louis Vuitton, nah kita buat namanya Louis Vutong," usulnya.

(dtg/dtg)


Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Artikel Fokus Selanjutnya
Artikel Terkait
Wolipop Signature
Detiknetwork
Hide Ads