×
Ad

Retailer Fast Fashion China Buka Toko di Paris, Warga Protes Keras

Hestianingsih Hestianingsih - wolipop
Sabtu, 18 Okt 2025 16:01 WIB
Bazar de l'Hotel de Ville, department store Le BHV Marais, di Paris, Prancis. Foto: REUTERS/Gonzalo Fuentes
Jakarta -

Retailer fast fashion Shein memicu kontroversi setelah mengumumkan pembukaan toko fisik pertamanya di Paris, Prancis. Brand asal China tersebut dijadwalkan membuka tokonya pada 1 November 2025.

Shein dikenal luas lewat penjualan daringnya, meski begitu, kehadirannya di jantung ibu kota mode dunia, justru disambut dengan amarah oleh para pencinta mode dan aktivis lingkungan.

Toko offline tersebut akan menempati lantai enam BHV Marais, salah satu pusat perbelanjaan legendaris Paris yang telah berdiri hampir 170 tahun. Keputusan BHV Marais untuk memberi ruang bagi Shein dianggap sebagai bentuk 'pengkhianatan' terhadap nilai-nilai mode berkelanjutan yang selama ini dijunjung tinggi.


Penolakan tak hanya datang dari kalangan fashionista, tetapi juga pejabat pemerintah. Wali Kota Paris, Anne Hidalgo, secara terbuka mengecam pembukaan toko Shein di BHV Marais lewat unggahan LinkedIn-nya.

Dia menyebut kehadiran Shein sebagai simbol dari fast fashion yang berlawanan dengan semangat keberlanjutan yang coba dijaga kota Paris.

"Paris mengecam pendirian Shein, simbol fast fashion, di BHV Marais," tulisnya.

s fast fashion retailer Shein is facing a lawsuit that claims the company is infringing on copyrights in a way that amounts to racketeering. (AP Photo/Richard Drew)" title="Shein Fast Fashion" class="p_img_zoomin" />Situs Shein, retailer fast fashion asal China. Foto: AP Photo/Richard Drew

Pekan lalu, sejumlah karyawan BHV Marais pun melakukan aksi protes dengan meninggalkan kasir dan berkumpul di luar gedung sambil membawa bendera serikat pekerja. Salah satu pegawai mengatakan bahwa BHV dulu dikenal sebagai toko yang menjunjung tinggi prinsip go-for-good dengan mendukung produk lokal dan buatan tangan dari Prancis.

Para demonstran menilai Shein memanfaatkan tenaga kerja murah dan mengabaikan standar hak asasi manusia serta lingkungan.

"Shein bertentangan dengan nilai kami," ujar seorang karyawan lain, seperti dikutip dari New York Post.

"Kami selalu menjadi toko yang menampilkan merek-merek indah dengan tanggung jawab sosial," tambahnya.

Petisi di Change.org untuk menolak pembukaan toko Shein di BHV Marais bahkan telah mengumpulkan lebih dari 105.000 tanda tangan. Sejumlah merek juga memutuskan menarik produk mereka dari BHV sebagai bentuk solidaritas.

Dalam wawancara dengan France 24, editor mode Dana Thomas menyebut Shein memunculkan tren ultra-fast fashion yang mengorbankan kualitas dan etika demi harga murah. Dia bahkan menyamakan produk-produknya dengan junk food.

"Seperti junk food dalam dunia fashion," tegasnya.

Langkah Shein membuka toko fisik dilakukan setelah Prancis menerapkan pajak tambahan sebesar 10 euro per pakaian untuk pembelian online. Dengan memiliki toko offline, Shein bisa menghindari beban pajak tersebut.

Menurut Bloomberg, Shein berencana memperluas jangkauan tokonya ke lima kota Prancis lainnya, termasuk Dijon, Reims, Grenoble, Angers, dan Limoges.

Sementara itu, Chairman Shein Donald Tang membela langkah tersebut dengan menyebut bahwa pembukaan toko ini adalah bentuk penghormatan terhadap status Prancis sebagai salah satu ibu kota mode dunia.

"Dengan memilih Prancis sebagai tempat uji coba toko fisik kami, Shein ingin menghormati semangat kreativitas dan keunggulan yang melekat pada negeri ini," tulis Donald dalam pernyataannya.



Simak Video "Video Toko Shein Paris Dikecam Terkait Boneka Seks Anak-Isu Fast Fashion"

(hst/hst)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork