Reshuffle desainer di rumah mode ternama masih terus berlanjut. Kini tiba waktunya bagi Véronique Nichanian untuk mundur sebagai desainer busana pria Hermes setelah mengabdi hampir empat dekade.
Women's Wear Daily menyebut Véronique sebagai pemimpin tim kreatif terlama di sebuah rumah mode atau label. Tentang keputusannya untuk hengkang, Véronique mengaku tak mudah untuk melepaskan sesuatu yang telah lama menjadi bagian dari hidupnya.
"Saya masih mencintai pekerjaan ini. Namun untuk menjalankannya dengan cara yang saya sukai, kini dibutuhkan waktu dan energi yang lebih besar, dan saya ingin mendedikasikan waktu itu untuk hal-hal lain," ujar Véronique kepada Le Figaro seperti dikutip Vogue Business.
Lulusan sekolah mode ternama Ecole de la Chambre Syndicale de la Couture Parisienne ini memulai kariernya di industri mode di Cerruti sebelum akhirnya Jean-Louis Dumas, CEO Hermes kala itu, melihat potensi Véronique untuk menggarap koleksi busana siap pakai dan aksesori pria Hermès. Baru pada 1988, Véronique resmi bergabung dengan rumah mode yang telah lama berdiri sejak 1837 itu.
Di bawah arahan Véronique, divisi busana pria Hermesberkembang dengan desain yang modern tapi pada kemewahan bahan dan detail pengerjaan tingkat tinggi. Kreasinya tetap relevan dengan pasar meski Hermes lebih disanjung sebagai pembuat tas mewah seperti Kelly dan Birkin.
"Hermes menunjukkan keluhuran dengan memberi saya kebebasan menentukan saat yang tepat untuk mundur. Saya telah memikirkannya dan berdiskusi dengan Axel serta Pierre-Alexis Dumas selama satu atau dua tahun terakhir. Kini saatnya meneruskan tongkat estafet," ungkap Véronique.
Pihak Hermes menyebut, penggantinya akan diumumkan dalam beberapa hari ke depan. Koleksi terakhir Véronique untuk Hermes akan tampil di Paris Men's Fashion Week pada Januari 2026. Sementera itu, Hermes tetap mempertahankan Nadège Vanhee-Cybulski yang 11 tahun terakhir ini menjabat sebagai direktur artistik busana wanita Hermes.
Véronique menambah daftar panjang desainer masuk dalam daftar perombakan struktur pucuk kepemimpinan tim kreatif di beberapa luxury brand dunia.
Banyak di antaranya diganti karena penjualan yang merosot, tapi situasi yang berbeda dialami Véronique. Ia keluar ketika Hermes menunjukkan performa kuat di tengah perlambatan industri mewah global. Perusahaan mencatat pertumbuhan 8 persen pada paruh pertama 2025, dengan segmen ready-to-wear dan aksesori meningkat 5,5 persen.
Simak Video "Video: Tas Hermes Birkin Pertama Dilelang, Laku dengan Harga Segini!"
(dtg/dtg)