Zodiak dan Sidik Jari di Koleksi Glamor Sebastian Gunawan Signature 2025/2026

Sedikit sulit untuk memulai bagaimana menjelaskan betapa istimewanya persembahan terbaru Sebastian Gunawan dan Cristina Panarese. Koleksi Sebastian Gunawan Signature 2025/2026 sekali lagi memperlihatkan kemahiran duo desainer suami-istri ini dalam mengeksekusi ide menjadi deretan busana dengan permainan detail nan rumit. Kekaguman pada sidik jari sebagai penanda keunikan setiap manusia menjadi titik awal dari mahakarya mereka.

"Ada sesuatu yang menarik ketika saya melihat sidik jari. Apa yang direpresentasikan sidik jari? Identitas. Dari situ, ide dan inspirasi berkembang ke DNA, zodiak hingga rasi bintang," ungkap Seba, begitu Sebastian Gunawan akrab disapa, usai peragaan di Hotel Mulia Jakarta, tadi malam, Rabu (16/7/2025). Presentasi koleksi dari lini utama mereka ini diberi tajuk 'The Sign'.

Seperti astrologi yang menggambarkan perbedaan karakter antar individu, inspirasinya kali ini seperti sebuah pengingat bagi mereka yang kerap merasa kurang percaya diri karena merasa berbeda dari lainnya. "We don't have to be somebody else, just be yourself," tambah Seba.

Berbeda dari koleksi sebelumnya, kali ini Seba dan Christina lebih banyak bermain pada palet gelap seperti hitam, bronze, dan midnight blue. Sesekali muncul warna peach dan lime green untuk mengakomodasi klien yang menginginkan busana berwarna cerah.

Meski pilihan warna lebih terbatas, koleksi yang terdiri dari 77 set busana malam ini jauh dari kata membosankan berkat permainan siluet yang cenderung arsitektural, dengan lekukan tajam yang provokatif tapi tetap feminin. Tanpa terkecuali detail seperti sidik jari sebagai ilham utama yang dihidupkan dengan payet berwarna emas. Salah satunya menjadi pemanis pada bagian pinggul sebuah gaun hitam.

Bagian yang menurut Seba dan Cristina sulit untuk dibuat. "Awalnya saya bikin lurus dulu, lalu dipelintir, supaya bentuknya bisa seperti sidik jari dan tetap stay," tambah anggota Ikatan Perancang Mode Indonesia (IPMI) ini.

Beberapa gaun bahkan menampilkan interpretasi visual zodiak yang subtil tapi memikat. Salah satunya pada cocktail dress berwarna nude dengan aksentuasi pada bagian pinggul yang ditingkahi dekorasi menyerupai tanduk kambing, mewakili zodiak Capricorn. Keseimbangan perpaduan material yang dijaga di sisi lain menggambarkan karakter seorang Libra.

Rasi bintang divisualkan dalam bentuk pola bordir berkilau yang membentang di atas bahan tulle transparan, menciptakan efek galaksi pribadi di tubuh pemakainya. Dalam menginterpretasikan zodiak ke dalam desain, Seba dan Cristina secara khusus berkonsultasi dengan pakar astrologi sehingga dapat menyelami lebih dalam sifat manusia berdasarkan zodiaknya.

Teknik bordir dan aplikasi embellishment kali ini juga melibatkan proses eksperimen panjang. Material seperti organza, satin duchess, dan jacquard dengan motif abstrak digunakan secara cermat untuk memperkuat kesan dimensi dan kedalaman visual. Hasilnya adalah koleksi level haute couture yang tidak hanya mencuri perhatian dari kejauhan, tetapi juga mengundang decak kagum saat dilihat dari dekat.

Sebagai penutup yang apik, hadir gaun dengan bodice berbentuk semburan air yang terbuat dari plastik. Ini adalah gaun para Aquarian. "Saya memanfaatkan plastik yang biasa digunakan untuk menutup meja warteg," ungkap Seba yang telah mempersiapkan koleksi ini sejak setahun lalu. Di jajaran aksesori, desainer Rinaldy A. Yunardi ambil bagian dengan menyertakan hiasan kepala berbentuk bulan.

Secara keseluruhan, koleksi ini terasa seperti undangan untuk merayakan diri sendiri tanpa harus menjadi seragam. Dalam dunia mode yang sering menekankan tren dan keseragaman, Sebastian Gunawan Signature 2025/2026 justru menawarkan pendekatan sebaliknya: bahwa keindahan justru terletak pada detail yang tidak bisa disalin.

Dengan busana-busana yang bagaikan sidik jari-unik, rumit, dan personal, Seba dan Cristina mengajak para perempuan untuk berdansa dalam keautentikan mereka sendiri.