Menelusuri Kilau Berlian Alami di Pameran 29 Tahun Frank & Co

Sebuah pengalaman pameran yang tak biasa hadir di tengah hiruk-pikuk Plaza Indonesia. Bertajuk "29 Years of Natural Brilliance", pameran ini menawarkan lebih dari sekadar perhiasan mewah. Selama lebih dari sebulan, pengunjung diajak menyusuri perjalanan panjang berlian alami-dari kedalaman bumi hingga menjadi simbol kehidupan manusia yang penuh lapisan makna.

Diselenggarakan oleh Frank & co. di La Moda Cafe, pameran ini bukan hanya perayaan usia 29 tahun sebuah merek, tetapi juga eksplorasi filosofis tentang waktu, transformasi, dan keunikan pribadi. Lewat ruang imersif bernama Experience Room, narasi pembentukan berlian dari karbon menjadi permata abadi dikaitkan dengan proses pembentukan identitas dan makna hidup manusia.

Tiga instalasi bertema The Origin, The Becoming, dan The Connection menyusun jalur pengalaman yang bersifat reflektif. Setiap instalasi menghadirkan metafora tentang asal-usul, proses menjadi, dan keterhubungan, baik dengan diri sendiri maupun sesama. Tak berhenti di situ, lima rangkaian perhiasan disusun selaras dengan momen-momen universal dalam kehidupan: awal yang sederhana, percikan pertama, cinta yang bertahan, pencapaian terbaik, hingga warisan bermakna.

Meski berakar pada dunia perhiasan, pameran ini terasa lebih seperti ruang kontemplasi. Pengunjung tidak hanya diajak melihat kilau berlian, tetapi juga merefleksikan perjalanan pribadi masing-masing. "Kami ingin menunjukkan bahwa, seperti berlian alami, setiap orang pun dibentuk oleh waktu dan tekanan dan itu menjadikan kita semua unik," ujar Rolly Soesanto, salah satu penggagas pameran.

Di beberapa sudut, tampak koleksi hasil kolaborasi dengan desainer dan seniman seperti Monica Ivena dan Maudy Ayunda, yang turut menyumbangkan perspektif kreatif dalam menerjemahkan keindahan dan narasi personal ke dalam desain.

"29 Years of Natural Brilliance" berlangsung hingga 29 Juni 2025. Terbuka untuk umum, pameran ini menjadi ruang alternatif bagi siapa pun yang ingin melihat hubungan antara estetika dan eksistensi, kemewahan dan makna, dalam konteks keseharian.