Kembalinya Calvin Klein ke New York Fashion Week Setelah 6 Tahun Absen

Pekan mode dunia untuk ready to wear atau busana siap pakai musim gugur dan dingin 2025 dimulai dengan New York Fashion Week (NYFW). Sorotan pun tertuju pada Calvin Klein yang sempat 'mangkir' dari salah satu ajang bergengsi dalam kalender fashion global itu.

Pada 2018, Calvin Klein (CK) yang berada di bawah naungan grup PVH memecat desainer Raf Simons sebagai direktur kreatif setelah kreasinya untuk Calvin Klein Collection, lini premium CK, gagal mencetak keuntungan yang diharapkan. CK akhirnya juga memutuskan untuk fokus menggarap lini jeans dan mempertajam strategi pemasaran dengan influencer.

Sampai akhirnya CK, yang saat ini bernilai US$ 4 miliar, mengumumkan kedatangan Veronica Leoni pada Mei 2024 untuk memimpin tim kreatif. Penunjukan tersebut menorehkan prestasi tersendiri bagi desainer asal Italia itu karena ia menjadi direktur kreatif perempuan pertama dalam sejarah 56 tahun jenama tersebut.

Peragaan Calvin Klein Collection di NYFW, Jumat (7/2/2025), tak tanya spesial setelah enam tahun absen, tapi sekaligus menandai debut Veronica. Markas CK sejak awal berdiri di pusat distrik garmen New York City, tepatnya di 205 W 39th Street, lantas menjadi lokasi perhelatan.

Sang pendiri, Calvin Klein yang kini berusia 83 tahun, tak melewatkan presentasi 64 set busana pria dan wanita itu. Bagi Calvin yang pada 2002 menjual CK kepada PVH yang juga menaungi Tommy Hilfiger, kunjungan tersebut terasa seperti nostalgia.

Hadir pula Kate Moss yang sukses di dunia modeling pada era 90-an berkat membintangi sejumlah kampanye CK. Tahun-tahun tersebut juga merupakan masa kejayaan CK dengan koleksinya yang berestetika minimalis sekaligus seksi.

Adalah tujuan utama Veronica untuk mengulang apa yang pernah Calvin lakukan tapi diterjemahkan dalam konteks kekinian. Ia mencoba meredefinisikan makna seksi yang selama ini lebih condong mengobjektifikasi perempuan.

"Sering kali kita melihat perempuan sebagai objek dari keinginan, tapi bagaimana kalau mereka menjadi seseorang yang justru menginginkan sesuatu?" katanya kepada New York Times.

Dengan bekal pengalaman yang didapat saat bekerja untuk desainer Phoebe Philo dan Jil Sander, dua ratu 'minimalisme', Veronica memperlihatkan keahliannya lewat potongan kemeja berpanel depan yang jatuh anggun, oversized trench coat, serta gaun sensual yang membalut tubuh dengan sempurna.

Ia bermain dengan tekstur dan pergerakan kain, seperti maxi dress berhiaskan payet emas yang beradu saat model melangkah. Material yang digunakan pun beragam, mulai dari kasmir, satin, katun brushed, hingga gabardine kering. Salah satu gaun korset yang mencuri perhatian dirancang seolah-olah lapisannya terkelupas di bagian belakang, menciptakan kontras menarik dengan setelan piyama yang mengalir lembut serta jaket syal yang menawarkan kenyamanan.

Untuk aksesori, hadir tas bahu kecil berbentuk kotak dan tas emas berbentuk botol parfum CK One yang ikonis. Jenaka, tapi elegan. Penampilan para model turut dilengkapi sepatu dengan ujung mengkotak yang dipopulerkan oleh Calvin.

Sebuah knit shrunken yang dipadukan dengan kemeja berkerah dan celana hitam berpotongan lurus turut naik pentas, mengingatkan pada gaya ikonis Brooke Shields dalam kampanye Calvin Klein Jeans tahun 1980. Slip dress tipis yang dipadu luaran panjang berpotongan bersih seperti yang diperagakan Kendall Jenner.

Sepintas, pria juga pantas bersolek dengan coat tersebut atau semua busana pria yang muncul juga pas untuk perempuan. Namun, uniseks bukan konsep yang diusung Veronica.

Ia menegaskan, "Busana uniseks hanya sekadar pakaian dengan potongan longgar. Setiap tubuh itu berbeda."