Usia pakaian belum setahun tapi sudah ada kerusakan minor seperti sobek atau jahitan lepas. Pernah menghadapi masalah seperti itu? Jangan salahkan kualitasnya dulu, mungkin saja ada andil dari cara kamu memakai tas yang akhirnya memperpendek usia baju.
Selama kerusakan masih bisa diperbaiki, sangat dirasakan untuk melakukannya Namun, tidak ada salahnya untuk melakukan pencegahan terlebih dulu.
"Prevention is always better than repairing," ujar Bev Tan, salah seorang pendiri Mulih, jasa perbaikan pakaian, saat acara 'Kembali Baik' di kawasan Kemang, Jakarta Selatan, baru-baru ini.
Buah kolaborasi Mulih, Sejauh Mata Memandang, dan Fashion Revolution Week Indonesia, 'Kembali Baik' merupakan semacam workshop memperbaiki pakaian yang rusak demi meminimalkan sampah fashion di tempat pembuangan akhir.
Sebelum berbagi ilmu dasar menjahit, Bev berbagi tips merawat pakaian agar lebih awet. Menurutnya, pemakaian tas tertentu memiliki andil besar.
"Dari cara kita memakai tas juga bisa merusak baju. Apalagi kalau pakaiannya terbuat dari bahan yang delicate seperti sutra dan lace," jelas Bev.
Ia menyarankan, ada baiknya tas tidak menempel dengan pakaian demi menghindari friksi atau gesekan. Khususnya untuk tas yang terbuat dari material kanvas yang cenderung memiliki tekstur yang kasar.
"Gagang tas juga bisa bikin baju nyangkut sehingga berpotensi menyobeknya," tambah Bev yang mendapat ilmu merestorasi pakaian saat melakoni studi sejarah mode di University of California Los Angeles (UCLA), Amerika Serikat.
Teknik mencuci pakaian pun, lanjut Bev, perlu mendapat perhatian. Ada teknik tersendiri saat pakaian berkancing dan memiliki ritsleting.
"Pastikan semuanya terkancing atau ritsleting terpasang. Bajunya juga harus dibalik, jadi bagian dalam ada di luar supaya terlindungi," ujarnya.
Simak Video "Video 4 Cara Styling Scarf: Bisa Jadi Atasan hingga Belt"
(dtg/dtg)