×
Ad

Desainer Couture Rambah Pasar E-Commerce, Tex Saverio Hingga Harry Halim

Hestianingsih Hestianingsih - wolipop
Minggu, 21 Jan 2024 15:30 WIB
Soft launching High End Brands Indonesia by Shopee. Foto: Dok. Shopee Indonesia
Jakarta -

Desainer couture atau adibusana mulai merambah e-commerce. Langkah ini diambil sebagai salah satu strategi untuk melebarkan pasar.

Tex Saverio, desainer Indonesia yang dikenal dengan rancangan adibusana dan made to order, memiliki misi membawa nama fashion Indonesia ke global dan melihat e-commerce sebagai pintu yang bisa mewujudkannya. Kerja sama bisnis dengan Shopee Indonesia pun menjadi opsi untuk memulainya dengan koleksi high-end fashion.

Pria berusia 39 tahun ini merupakan salah satu desainer lokal yang digandeng Shopee Indonesia untuk memasarkan produknya lewat High End Brands Indonesia by Shopee (HEB).


"Pangsa pasar high-end di e-commerce dulu sepertinya market-nya masih belum siap. Kalau sekarang dengan Shopee di posisi yang sudah lebih siap, suda ada market, saya rasa ini akan jadi suatu hal yang baru dan bagus," ujar Tex saat ditemui dalam acara High End Brands Indonesia by Shopee Soiree yang diadakan di Ritz-Carlton Pacific Place, Jakarta Pusat, Sabtu (20/1/2024).

Soft launching High End Brands Indonesia by Shopee. Foto: Dok. Shopee Indonesia

Lulusan Bunka Fashion School ini mengaku sudah menyiapkan koleksi khusus untuk dipasarkan lewat e-commerce. Dia menyatakan optimis industri fashion Indonesia bisa lebih berkembang dengan adanya digitalisasi.

"Potensi (pasar produk fashion high-end) besar, it's becoming big. Saya rasa it's about time untuk high end masuk ke digital juga," tambahnya.

Harry Halim, desainer adibusana lainnya, juga melihat e-commerce sebagai platform yang sangat membantu bagi desainer Indonesia bisa go international. Untuk memastikan karyanya bisa menjangkau pasar yang lebih luas, desainer yang besar di Singapura ini keluar dari pakem couture dan merilis koleksi ready to wear bersama Shopee.

Tex Saverio (kedua dari kiri) di soft launching High End Brands Indonesia by Shopee. Foto: Dok. Shopee Indonesia

"Untuk Shopee kami rilis koleksi kecil, masuknya ready to wear jadi lebih gampang dipakai. Tujuannya juga lebih gampang untuk klien menjangkaunya dan harganya lebih murah sedikit daripada lini utama," kata desainer yang sudah berkarier selama 15 tahun di industri mode.

Menurutnya potensi pasar high end di e-commerce bisa tinggi jika desainer memperhitungkan harga jual. Untuk pasar high end, produk yang dibanderol sebaiknya tidak di atas harga Rp 10 juta.

"Kalau misalnya di atas Rp 10 juta sepertinya masih susah, tapi di bawah Rp 10 juta untuk high end brand masih bisa dikatakan affordable. Jadi harga Rp 10 juta untuk (dijual di ) e-commerce pastinya bisa jalan," tuturnya.

Harry pun memiliki strategi tersendiri untuk bersaing di pasar e-commerce. Dia tidak mau menyimpan stok terlalu banyak dan hanya memproduksi item yang dirasa penting dan pasti terjual.

Desainer Harry Halim dan Luna Maya di soft launching High End Brands Indonesia by Shopee. Foto: Dok. Shopee Indonesia

HEB merupakan platform digital eksklusif yang menghubungkan karya 60 brand dan perancang busana ternama di Indonesia ke pelanggan di 514 Kota dan Kabupaten seluruh Indonesia. Platform ini juga akan membuka kesempatan bagi produk fashion dalam negeri untuk menjangkau pasar dunia. Dimulai dari Asia Tenggara hingga tingkat global.

Selain Tex Saverio dan Harry Halim, desainer dan brand lokal yang bergabung di antaranya Didiet Maulana, Ghea Panggabean, Sebastian Gunawan, Auguste Soesastro, Mel Ahyar, Edward Hutabarat, Samudra Hartanto, dan sebagainya.



Simak Video "Video Top 5: Dimas Anggara Gampar Keisha hingga Vadel Akui Kesalahannya"

(hst/hst)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork