Love Poetry, Kisah Cinta dalam Cincin Elegan Frank & Co. x Monica Ivena

Desainer Monica Ivena kembali membuktikan eksistensinya lewat karya terbaru. Namun bukan dalam bentuk busana, melainkan perhiasan.

Perancang yang terkenal dengan kreasi gaun pengantinnya itu digandeng Frank & co. untuk meluncurkan koleksi cincin eksklusif yang bertajuk 'Love Poetry'. Namanya menyusul sang senior, Sebastian Gunawan, yang juga pernah berkolaborasi dengan jenama perhiasan ternama di bawah naungan PT Central Mega Kencana (CMK) itu.

"Inspirasinya datang dari kisah cinta. Namun, tidak sebatas cinta dengan pasangan, tapi juga bisa sahabat, kakak atau adik," ungkap Monica saat acara peluncuran koleksi tersebut di Plaza Indonesia, Jumat (12/1/2024).

Kolaborasi ini sekaligus menjadi kesempatan bagi Frank & Co. untuk memperkenalkan cincin berkonsep 'couple ring' dan 'promise ring'. Merchandise Director CMK Tanya Alissia, niatan awal dari kerja sama ini adalah membuat cincin kawin saat kedua pihak bertemu pertama kali pada 2023.

Namun seiring berjalan waktu, terlihat potensi untuk mengembangkan sinergi ini dengan konsep yang berbeda.

"Kami melihat, sayang kalau tidak di-expand. Ketimbang wedding ring, kami memperkenalkan sesuatu yang tidak terlalu berat," ungkap Tanya.

Ia menambahkan, couple ring sangat cocok bagi pasangan yang merasa konsep cincin pertunangan terlalu intimidatif.

Sementara konsep promise ring bisa menjadi ungkapan rasa saling percaya antara dua individu. Baik itu pasangan yang jatuh cinta, maupun mereka yang terikat dalam persahabatan atau sesama saudara kandung.

5 Desain Sarat Filosofi

Koleksi 'Love Poetry' mencakup lima desain cincin matching pria dan wanita, yang terdiri dari Amorem, Amare, Prismata, Fidelis, dan Marea.

Masing-masing merepresentasikan filosofi cinta yang berbeda. Namun, semuanya tetap terbuat dari material yang sama seperti emas 18K dan berlian berkualitas F VVS.

"Khusus untuk Marea, blue sapphire yang digunakan karena menyesuaikan tema under the sea," ungkap Tanya.

Keindahan estetika cincin klasik dengan twist modern di koleksi ini semakin bertambah berkat ukiran-ukiran tegas yang menghiasinya.

Teknologi CNC memungkinkan ukiran yang sarat detail sebagaimana DNA desain Monica Ivena itu teraplikasikan secara sempurna.

General Manager Frank & Co. Ferdy Felano mengatakan, CNC menghasilkan kepresisian ukirannya.

"CNC sebenarnya bukan sesuatu yang asing di koleksi Frank & co.. Namun, teknologi ini langka sekali untuk cincin berkonsep wedding ring atau sejenisnya karena tidak mudah bila ingin resizing," ujar Ferdy.

Jadi Batu Loncatan

Bagi perancang yang telah meniti karier di industri mode sejak 12 tahun lalu itu, mendesain perhiasan sama sekali tak pernah terbesit di benaknya.

Namun ketika tawaran itu datang dari Frank & Co., ia tak perlu waktu lama untuk mengiyakan.

"Teknologi canggih Frank & Co. dan komitmennya pada craftsmanship cukup untuk meyakinkanku untuk menerima tawaran ini. Semua kelebihan tersebut memungkinkan semua desainku terealisasi," kata jebolan Lembaga Pengajaran Tata Busana (LPTB) Susan Budihardjo itu.

Kolaborasi ini dirasa Monica sangat membuka wawasannya dalam mendesain aksesori, khususnya perhiasan. Ia pun tak menutup kemungkinan bila suatu saat mengekspansi labelnya, Monica Ivena, dengan meluncurkan lini perhiasan sendiri.

Kiprah Monica sebagai desainer tak hanya diakui di dalam negeri, tapi juga mancanegara. Bahkan selebriti sekelas Taylor Swift hingga Khloe Kardashian pernah memakainya.

"Kami melihat ada kesamaan, karena Frank & Co. juga sudah go international dengan koleksi yang dipakai artis dunia di ajang penghargaan, serta koleksi kolaborasi dengan TinyTan BTS. Itu menjadi salah satu alasan kami memilih Monica Ivena," jelas Ferdy.