Seorang perempuan bergaya semi kasual menyambut tamu dengan gaya yang kasual. Mungkin tidak ada yang menyangka jika dia adalah Sibylle Schoen, pemimpin tertinggi Aigner, merek mode asal Munich, Jerman, yang sudah cukup lama eksis di dunia.
Aigner akhirnya untuk pertama kali menggelar peragaan busana di Milan Fashion Week setelah hampir tiga tahun absen karena pandemi. Presentasi koleksi Spring-Summer 2024 itu berlangsung di sebuah sekolah militer di Milan, Italia, pada pertengahan September lalu.
"Halo, selamat datang! Maaf sekali kalau badan saya berkeringat," kata saat memeluk satu per satu tamu yang dikenalnya dekat.
Ia memakai atasan hitam, atau semacam kaus oblong, dipadu rok maksi bertabur sequin. Bawaannya yang sederhana membuat suasana terasa akrab.
Dari pintu depan, Schoen menuju karpet merah. Model Alessandra Ambrosio sudah menanti untuk berfoto bersama.
Jelang perhelatan tersebut, Wolipop berbincang dengan Schoen untuk membahas rahasia sukses Aigner dan masa depannya di Indonesia.
Aigner akhirnya kembali ke Milan Fashion Week setelah absen tiga tahun karena pandemi. Apa maknanya bagi Aigner yang menjuluki diri sebagai 'German brand with an Italian soul'?
Sejak awal berdiri pada 1965, Aigner sudah berkaitan dengan Signa dekat Florence karena urusan produksi dan desain. Melalui hubungan ini, Italia telah menjadi belahan jiwa kami, ditambah Camera della Moda (penyelenggara Milan Fashion Week) adalah mitra lama kami. Oleh karena itu, kami sangat senang bisa tetap menjalin hubungan yang baik dengan Italia.
Apa rahasia sukses Aigner dapat bertahan hingga saat ini di tengah persaingan antar sesama luxury brand yang ketat?
Tradisi dan sejarah selalu menjadi pesan utama dari bahasa jenama kami dan terkandung makna akan kejujuran dan keotentikan. Produk kami tidak pernah kehilangan benang merah dari komponen-komponen tersebut sehingga itu mengapa konsumen selalu tertarik.
Christian Beck sudah bertahun-tahun menjadi direktur kreatif Aigner. Keistimewaan apa yang Anda lihat pada sosok Beck yang tidak dimiliki desainer lain untuk membesarkan Aigner?
Saya telah lama mengenal Christian dan mengagumi karyanya sejak 20 tahun lalu. Target pertama saya saat bergabung dengan Aigner pada 2008 adalah merekrutnya. Dia desainer yang jenius dan memahami kebutuhan pasar dan desain yang bagus. Saya tidak pernah meragukannya serta etika kerja keluarga Aigner yang konsisten menciptakan cerita sukses.
Setiap negara memiliki selera gaya yang berbeda-beda. Jadi, seberapa penting Indonesia bagi Aigner?
Indonesia merupakan salah satu negara yang saya kunjungi saat pertama kali bergabung dengan Aigner. Kehangatan orang-orangnya, serta wawasan akan desain, serta kecintaan pada Eropa dan Jerman, membuat relasi ini terasa akrab. Tidak tempat selain Indonesia di mana saya merasa disambut dan diterima dengan akrab.
Lebih dari 35 tahun, pelanggan di Indonesia sangat mengapresiasi Aigner dan kami memiliki sejarah yang panjang bersama.
Dengan segala perubahan yang pesat masa kini, bagaimana Anda melihat Aigner 10 tahun ke depan?
Kami ingin terus menekankan pesan utama kami sembari juga mengetahui dan mendengar keinginan pasar, dan selalu melihat apa yang akan datang. Tren dan pengembangan selalu menjadi prioritas.
Kami juga semakin memperhatikan proses keberlanjutan. Hampir 90 persen koleksi sebelumnya diproduksi dengan bahan ramah lingkungan atau daur ulang yang ingin kami tingkatkan di masa depan. Ini akan menjadi salah satu fokus utama kami.
Simak Video "Video: Kenapa Pertemuan Anna Wintour-Meryl Streep Bikin Heboh?"
(dtg/dtg)