Menuju penobatan Raja Charles III pada 6 Mei mendatang, berbagai persiapan sudah dilakukan termasuk urusan pakaian. Salah satunya, sebuah jubah emas berusia ratusan tahun warisan kakek Ratu Elizabeth II.
Untuk momen bersejarah tersebut, Raja Charles III akan memakai semacam jubah panjang yang terbuat dari sutra emas. Disebut supertunica, luaran ini dibuat menyerupai toga pendeta untuk merefleksikan kesakralan asal-muasal kemonarkian Inggris.
Desainnya yang terinspirasi dari Abad Pertengahan tetap dipertahankan dari turun-temurun. Raja George V pertama kali memakainya saat dinobatkan pada 22 Juni 1911. Saat putranya naik takhta, jubah tersebut kembali digunakan untuk penobatan yang digelar pada 12 Mei 1937.
Giliran putrinya, Ratu Elizabeth II yang tampil dengan jubah yang sama pada 2 Juni 1953. Untuk penobatan Raja Charles III, setiap detail jubah masih tetap sama. Mulai dari bukaan pada bagian depan yang dihiasi bordiran bermotif klasik hingga sabuk dengan aksen motif bunga mawar, bunga artichoke, dan bunga shamrock.
Hanya saja, Raja Charles III akan memakai stola yang dibuat baru oleh vendor yang berbeda, The Worshipful Company of Girdlers yang menyediakan stola untuk penobatan Ratu Elizabeth II sudah tidak membuat produk tersebut lagi.
Busana sebagai sebuah simbolisasi kekuasaan sangat mengambil peran penting dalam penobatan Raja Charles III di Westminster Abbey nanti. "Akan banyak pergantian pakaian dan Raja akan ikut gladi resik supaya semuanya berjalan lancar," ujar seorang sumber kepada Daily Mail.
Simak Video "Video Raja Charles Cabut Gelar dan Usir Pangeran Andrew dari Rumah"
(dtg/dtg)