Bocoran Busana Istimewa di Midodareni Kaesang dan Erina Gudono
Kamis, 08 Des 2022 08:00 WIB
Menikah dengan adat Jawa, Kaesang Pangarep dan Erina Gudono turut mengikuti prosesi midodareni. Pihak wedding organizer (WO) yang menangani pernikahan Kaesang dan Erina di Yogyakarta mengungkapkan, sebuah momen spesial akan terjadi saat dua keluarga bertemu.
Midodareni akan digelar di kediaman Erina di Yogyakarta, Jumat (9/12/2022) malam sebelum akad nikah esoknya. Dalam adat Jawa, prosesi ini bertujuan untuk mempererat tali silaturahmi di mana calon mempelai pria dan keluarganya bertamu ke rumah calon istrinya.
![]() |
Menurut Dani Wigung, pemilik Pengantin Production selaku WO, midodareni di pernikahan putra bungsu Presiden Joko Widodo memiliki keistimewaan tersendiri.
"Istimewanya di midodareni ini, keluarga calon pengantin wanita akan menggunakan busana Yogyakarta, sementara Mas Kaesang beserta Pak Jokowi dan keluarga akan datang dengan busana Surakarta. Di sini terjadi pertemuan dua budaya berbeda," ujar Dani kepada Wolipop di Pendopo Agung Kedaton Ambarrukmo, Yogyakarta, pada Rabu (7/12/2022).
Diungkapkannya pula, pasangan tersebut sudah menjalani prosesi siraman secara terpisah di rumah masing-masing dengan busana sesuai daerah asal sebelum midodareni. "Mas Kaesang di Surakarta ada siraman, dengan adat dan busana Surakarta," tuturnya.
![]() |
Baru pada akad nikah, sambung Dani, kedua keluarga 'menyatu' dengan busana khas Yogyakarta. Giliran busana Surakarta menjadi seragam keluarga saat tasyakuran di Pura Mangkunegaran, Minggu (11/12/2022).
Menurut Dani, Yogyakarta memiliki nilai sentimental bagi Erina Gudono secara personal sehingga lokasi dan adatnya tetap menjadi bagian dari pernikahan. "Karena Mba Erina warga Yogyakarta, dan beliau juga Puteri Indonesia wakil Yogyakarta, ya sudah sepantasnya di sini," kata perempuan yang sudah menggeluti bisnis pernikahan sejak 1995 ini.
Di tempat yang terpisah, Siti Amieroel Noonsundari, seorang abdi dalem Keraton Yogyakarta, terdapat perbedaan antara batik Yogyakarta dan Solo, tapi tidak signifikan.
![]() |
Menurut Siti, pengantin adat Yogya membungkus tubuhnya dengan batik wahyu tumurun saat midodareni. Bentuk motif yang menyerupai mahkota menyimbolkan harapan agar pemakainya mendapat petunjuk (wahyu) dan rahmat dari Sang Pencipta.
Batik truntum juga lumrah untuk prosesi ucap ijab kabul saat akad nikah. "Tapi ada pula yang memakai motif cakar ayam yang bentuknya seperti titik-titik. Itu doa supaya calon suami diberikan kelancaran rezeki, seperti ayam kalau lagi nyeker langsung dapat makan," jelas Siti yang menjabat sebagai Carik Kawedanan Radya Kartiyasa Keraton.
Sementara itu, orangtua memakai batik truntum saat akad nikah. "Yogya dan Solo hampir sama. Tidak ada perbedaan mencolok. Motifnya hampir sama tapi namanya beda. Contohnya, wahyu tumurun nama Yogya, di Solo kalau tidak salah namanya bledek," tambah Siti.
Simak Video 'Sederet Persiapan dan Bocoran Acara Pernikahan Kaesang-Erina':