Hermes akan Bangun Peternakan Buaya Terbesar di Australia untuk Produksi Tas
Hermes berencana membangun peternakan buaya terbesar di Australia. Buaya-buaya hasil ternak itu nantinya diambil kulitnya sebagai bahan baku utama pembuatan tas serta aksesori lainnya.
PRI Farming, perusahaan di bawah naungan Hermes pun telah membeli lahan bekas pertanian melon dan pisang di kawasan Lambels Lagoon, yang akan dijadikan peternakan buaya. Seperti dikutip dari ABC Australia, lahan itu dibeli seharga Rp 74,9 miliar.
Lahan tersebut dikatakan bisa menampung sekitar 50 ribu buaya. Selain dikuliti dan dijadikan produk fashion, daging buaya juga dijual sebagai bahan pangan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rencana Hermes membangun peternakan buaya terbesar di Australia mendapat protes keras dari para pencinta dan aktivis hewan. Mereka menyebut Hermes dan IPR Farming melakukan tindaakan yang menjijikan dan tidak penting.
Tas Hermes Birkin dari kulit buaya. Foto: Dok. Christie's |
Langkah yang diambil Hermes pun dianggap sebagai kemunduran dalam industri fashion. Mengingat kini banyak brand fashion ternama justru berlomba-lomba meminimalisir atau bahkan menghentikan pemakaian kulit dan bulu hewan asli dalam produk-produknya.
"Pada masa di mana industri bulu hewan mulai turun, atas nama KESOMBONGAN, Hermes berencana membangun peternakan pabrik buaya terbesar di Australia," sindir Olga Kikou, aktivis dari Compassion in World Farming lewat cuitan Twitter.
"@Hermes_Paris jangan ganggu buaya-buaya kami #Australia," tulis netizen.
"Ini mengerikan. @Hermes_Paris berinvestasi di peternakan buaya yang sangat besar di Australia untuk memproduksi daging dn kulit atas nama fashion. Saya harap arwah Steve Irwin menghantui mereka," cuit netizen lainnya.
Tas Hermes Birkin dari kulit buaya. Foto: dok. Bags of Luxury |
Tas kulit buaya merupakan salah satu produk andalan Hermes di pasar barang mewah, terutama untuk seri Birkin. Sebagian besar rumah mode ternama seperti Hermes dan Louis Vuitton memilih kulit buaya air asin di Australia sebaga bahan baku utama karena karakteristik kulitnya.
Menurut pakar peternak buaya Geoff McClure, ternakan buaya air asin memiliki kepadatan sisik lebih banyak per unit di bagian perutnya. Seperti diketahui, kulit di perut buaya lah yang banyak diambil untuk dijadikan produk fashion.
Hingga tulisan ini diturunkan, pihak Hermes maupun IPR Farming belum memberi komentar terhadap protes yang dilayangkan netizen dan aktivis di Twitter.
(hst/hst)
Hobbies & Activities
Penggemar Gitar Akustik Perlu Coba! Donner DAG-1CE Bisa Jadi Gitar Andalanmu
Health & Beauty
Dilema Pilih Sunscreen untuk Kulit Sensitif? 2 Sunscreen Ini Bisa Jadi Pilihanmu
Hobbies & Activities
iReborn Treadmill Elektrik Paris: Biar Olahraga Jadi Lebih Praktis, Nyaman, dan Konsisten
Health & Beauty
Lip Care Goals! 3 Produk Andalan Untuk Bibir Halus dan Sehat Sepanjang Hari
Perusahaan Pakaian Dikritik Usai Tag Laundry Dianggap Seksis, Ini Faktanya
Sentuhan Modern dan Mewah Grano Leather di Koleksi Musim Dingin Pedro
Kain Antik 100 Tahun Jadi Primadona di Koleksi 4 Dekade Adrian Gan Berkarya
Belum Setahun, Desainer Baru Versace Keluar Setelah Prada Resmi Akuisisi
Pantone Umumkan Tren Warna 2026: Cloud Dancer, Warna Putih Jernih
5 Gaya Berani Katie Holmes Pakai Busana Lingerie di Musim Dingin
8 Foto Audi Marissa ke Seoul Tanpa Anak & Suami, Jalani Operasi Sedot Lemak
Ayah Meghan Markle Sakit Keras, Kini Memohon Bisa Bertemu Putrinya
Jessica Alba Kapok Pernah Beradegan Tanpa Busana di Film, 'Sangat Memalukan'













































