Hari Batik Nasional, Anne Avantie Ajari Istri Nelayan Pakai Batik
Jumat, 02 Okt 2020 13:03 WIB
Dalam rangka Hari Batik Nasional, desainer Anne Avantie melakukan beberapa kegiatan bersama mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti di Pangandaran, Jawa Barat. Salah satunya mengajari istri para nelayan memakai batik.
"Mereka butuh suatu pengetahuan bagaimana mereka bisa berbusana dengan baik dan cepat dengan menggunakan kain batik," kata Anne Avantie kepada Wolipop detikcom, Jumat (2/10/2020).
![]() |
Diungkapkan Anne Avantie, kegiatan itu berlangsung pada Minggu (27/9/2020). Di pinggir pantai, ia dan Susi Pudjiastuti memberikan tutorial tersebut. Pesertanya sendiri terdiri dari sejumlah istri nelayan.
Masih terkait peringatan Hari Batik Nasional, Anne Avantie dan Susi Pudjiastuti juga mengadakan kegiatan amal berupa pembagian 5.000 batik kepada masyarakat setempat.
"Ada baju batik, celana, masker, daster dan baju anak-anak. Semuanya donasi UMKM Yayasan Anne Avantie," kata desainer asal Semarang, Jawa Tengah, ini.
![]() |
Anne Avantie memberikan sumbangan tersebut secara simbolis kepada Susi Pudjiastuti yang kemudian menyerahkannya kepada Bupati dan perwakilan rukun nelayan (RN).
"Berbagi itu masalahnya bukan kehilangan sesuatu untuk orang lain. Dengan berbagi itu tidak ada yang berkurang. Jadi saya selalu mengutamakan berbagi di setiap kesempatan," kata Anne.
Beres kegiatan amal, Anne Avantie dan Susi Pudjiastuti berkolaborasi dalam sebuah pemotretan. Dalam balutan gaun batik karya Anne Avantie, Susi Pudjiastuti berpose bak model di atas perahu nelayan.
![]() |
Meski sempat terkendala cuaca, pemotretan yang terdiri dari empat kali ganti pakaian itu rampung dalam sejam. "Modelnya sangat profff. Jadi tantangannya hanya cuaca," ujar Anne.
"Apa yang saya lakukan dengan Hari Batik Nasional dan Ibu Susi adalah sebuah gerakan bahwa batik itu sebetulnya tidak terpuruk karena situasi seperti ini. Namun, kita diberikan oleh Tuhan ruang dan waktu bergerak yang leluasa untuk introspeksi karya. Apakah ada kesalahan, kita terlalu sibuk berkarya tanpa mengoreksi," ungkapnya.
(dtg/dtg)