Hari Batik Nasional
Mengenal Berbagai Motif Batik Nusantara, dari Jambi Hingga Papua
Hestianingsih - wolipop
Rabu, 02 Okt 2019 14:39 WIB
Jakarta
-
Selamat Hari Batik Nasional! Apakah kamu sudah pakai batik hari ini? Selain melestarikan kekayaan budaya bangsa yang sudah diakui UNESCO dengan mengenakan busana batik, kamu juga perlu mengenal berbagai motif batik yang tersebar di banyak wilayah Indonesia.
Seperti kita ketahui, batik tidak hanya berasal dari Jawa Tengah. Setiap provinsi memiliki motif-motif tersendiri yang jadi ciri khas. Nah, di Hari Batik Nasional ini, yuk, mengenal motif batik Nusantara.
1. Batik Kudus
Batik Kudus dikenal sebagai batik peranakan yang halus dengan isen-isen (isian dalam raga, pola utama) yang rumit. Batik ini didesain dengan warna-warna sogan (kecoklatan) yang diberi corak parang, tombak, atau kawung.
Batik juga dihias dengan rangkaian bunga, kupu-kupu, serta ragam motif lainnya yang sesuai dengan ciri khas Kabupaten Kudus. Salah satunya motif tembakau cengkeh. Sebab, Kudus merupakan kota yang terkenal dengan rokok kreteknya.
2. Batik Jepara
Batik Jepara juga dikenal dengan sebutan batik Kartini, karena di Jepara, sang pahlawan emansipasi wanita itu lahir dan dibesarkan. Konon batik Jepara lebih banyak dikenakan oleh kaum bangsawan. Terlihat mewah dan elegan, batik Jepara banyak mengambil motif dari ukiran kayu Jepara. Warna khas batik Jepara antara lain cokelat, hijau tua serta hitam.
3. Mega Mendung
Mega mendung merupakan motif batik Cirebon yang populer. Mega mengandung arti langit atau awan, dan mendung berarti langit gelap. Seperti namanya, motif Mega Mendung mengadaptasi bentuk awan yang tampak bergelung dan memiliki warna bergradasi. Umumnya batik Mega Mendung berwarna cerah dan ceria, karena terpengaruh daerah pesisiran yang dekat dengan pantai.
4. Batik Jambi
Jika biasanya motif batik didominasi warna-warna gelap dan earthy seperti cokelat, putih, krem, merah bata dan hitam, maka batik Jambi lebih banyak berwarna pastel. Warna-warna lembut dan cerah membuat batik ini terlihat berbeda.
Seperti dikutip dari situs resmi Disparbud Kota Jambi, sebagian besar motif batik Jambi berbentuk tanaman dan hewan. Adapun corak batik Jambi yang terkenal; Kepak Lepas, Cendawan, Batanghari, Gong, Ayam dan Kupu-kupu.
5. Batik Marunda
Batik Marunda awalnya dibuat untuk memberdayakan para warga rumah susun di daerah Marunda, Cilincing, Jakarta Utara yang sebelumnya tinggal di kawasan kumuh. Bisa dibilang baru, Batik Marunda mulai dibuat oleh ibu-ibu rusunawa Marunda empat tahun lalu. Namun cukup berpotensi disukai para pencinta batik karena motifnya yang menarik dan unik.
Batik Marunda lebih seperti lukisan dibanding kain batik lainnya. Ada beberapa motif khas Batik Marunda, dua di antaranya adalah burung kipasan dan bunga bandotan. Batik Marunda juga banyak mengusung flora dn fauna khas Jakarta.
6. Batik Papua
Seperti daerah lain di Nusantara, Papua juga memiliki seni membatik dengan ragam hias yang khas. Batik Papua didominasi bentuk-bentuk burung Cendrawasih dan ragam hias Asmat. Beberapa motif yang kerap dipakai dalam batik Papua di antaranya burung Cendrawasih, ikan, Busur, Panah dan Patung.
Ciri khas lain dari Batik Papua adalah motif-motifnya yang dibuat asimetris. Berbeda dari batik dari Pulau Jawa yang umumnya simetris dan geometris. Sementara untuk warna, Batik Papua banyak menampilkan palet cerah dan mencolok seperti merah, hijau, oranye, biru laut dan kuning.
7. Batik Lampung
Lampung memiliki kain tradisional kebanggaan berupa kain tapis dengan benang-benang emasnya. Namun tidak banyak yang tahu bahwa Lampung juga memiliki batik. Batik Lampung mulai berkembang pada tahun 70-an dan dipelopori oleh budayawan Lampung Andrean Sangaji.
Motif batik Lampung banyak dipengaruhi budaya Hindu dan Budha di masa lampau. Namun yang lebih banyak dikenal sekarang ini merupakan modifikasi dari berbagai bentuk yang lebih kekinian. Motif batik Lampung biasanya mengadaptasi bentuk perahu, burung, siger dan gajah.
8. Batik Banten
Banten memiliki sekitar 250 variasi motif batik, dan 170 di antaranya sudah dipatenkan. Namun ciri khas batik ini bukan berdasarkan kreasi ciptaan tapi merupakan motif dari ragam hias yang ada di peninggalan arkeologis di Banten. Beberapa motif yang jadi favorit, termasuk disukai dunia adalah Datulaya dan Mandalikan, yang terinspirasi dari budaya artefak sejarah. (hst/hst)
Seperti kita ketahui, batik tidak hanya berasal dari Jawa Tengah. Setiap provinsi memiliki motif-motif tersendiri yang jadi ciri khas. Nah, di Hari Batik Nasional ini, yuk, mengenal motif batik Nusantara.
1. Batik Kudus
Foto: dok. Image Dynamics |
Batik Kudus dikenal sebagai batik peranakan yang halus dengan isen-isen (isian dalam raga, pola utama) yang rumit. Batik ini didesain dengan warna-warna sogan (kecoklatan) yang diberi corak parang, tombak, atau kawung.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
2. Batik Jepara
Foto: istimewa |
Batik Jepara juga dikenal dengan sebutan batik Kartini, karena di Jepara, sang pahlawan emansipasi wanita itu lahir dan dibesarkan. Konon batik Jepara lebih banyak dikenakan oleh kaum bangsawan. Terlihat mewah dan elegan, batik Jepara banyak mengambil motif dari ukiran kayu Jepara. Warna khas batik Jepara antara lain cokelat, hijau tua serta hitam.
3. Mega Mendung
Foto: ist |
Mega mendung merupakan motif batik Cirebon yang populer. Mega mengandung arti langit atau awan, dan mendung berarti langit gelap. Seperti namanya, motif Mega Mendung mengadaptasi bentuk awan yang tampak bergelung dan memiliki warna bergradasi. Umumnya batik Mega Mendung berwarna cerah dan ceria, karena terpengaruh daerah pesisiran yang dekat dengan pantai.
4. Batik Jambi
Rancangan busana Barli Asmara menggunakan kain batik Jambi. Foto: Mohammad Abduh/Wolipop |
Jika biasanya motif batik didominasi warna-warna gelap dan earthy seperti cokelat, putih, krem, merah bata dan hitam, maka batik Jambi lebih banyak berwarna pastel. Warna-warna lembut dan cerah membuat batik ini terlihat berbeda.
Seperti dikutip dari situs resmi Disparbud Kota Jambi, sebagian besar motif batik Jambi berbentuk tanaman dan hewan. Adapun corak batik Jambi yang terkenal; Kepak Lepas, Cendawan, Batanghari, Gong, Ayam dan Kupu-kupu.
5. Batik Marunda
Foto: Pradita Utama |
Batik Marunda awalnya dibuat untuk memberdayakan para warga rumah susun di daerah Marunda, Cilincing, Jakarta Utara yang sebelumnya tinggal di kawasan kumuh. Bisa dibilang baru, Batik Marunda mulai dibuat oleh ibu-ibu rusunawa Marunda empat tahun lalu. Namun cukup berpotensi disukai para pencinta batik karena motifnya yang menarik dan unik.
Batik Marunda lebih seperti lukisan dibanding kain batik lainnya. Ada beberapa motif khas Batik Marunda, dua di antaranya adalah burung kipasan dan bunga bandotan. Batik Marunda juga banyak mengusung flora dn fauna khas Jakarta.
6. Batik Papua
Foto: Johanes Randy |
Seperti daerah lain di Nusantara, Papua juga memiliki seni membatik dengan ragam hias yang khas. Batik Papua didominasi bentuk-bentuk burung Cendrawasih dan ragam hias Asmat. Beberapa motif yang kerap dipakai dalam batik Papua di antaranya burung Cendrawasih, ikan, Busur, Panah dan Patung.
Ciri khas lain dari Batik Papua adalah motif-motifnya yang dibuat asimetris. Berbeda dari batik dari Pulau Jawa yang umumnya simetris dan geometris. Sementara untuk warna, Batik Papua banyak menampilkan palet cerah dan mencolok seperti merah, hijau, oranye, biru laut dan kuning.
7. Batik Lampung
Foto: Detikcom |
Lampung memiliki kain tradisional kebanggaan berupa kain tapis dengan benang-benang emasnya. Namun tidak banyak yang tahu bahwa Lampung juga memiliki batik. Batik Lampung mulai berkembang pada tahun 70-an dan dipelopori oleh budayawan Lampung Andrean Sangaji.
Motif batik Lampung banyak dipengaruhi budaya Hindu dan Budha di masa lampau. Namun yang lebih banyak dikenal sekarang ini merupakan modifikasi dari berbagai bentuk yang lebih kekinian. Motif batik Lampung biasanya mengadaptasi bentuk perahu, burung, siger dan gajah.
8. Batik Banten
Foto: Detikcom |
Banten memiliki sekitar 250 variasi motif batik, dan 170 di antaranya sudah dipatenkan. Namun ciri khas batik ini bukan berdasarkan kreasi ciptaan tapi merupakan motif dari ragam hias yang ada di peninggalan arkeologis di Banten. Beberapa motif yang jadi favorit, termasuk disukai dunia adalah Datulaya dan Mandalikan, yang terinspirasi dari budaya artefak sejarah. (hst/hst)
Hobbies & Activities
Penggemar Gitar Akustik Perlu Coba! Donner DAG-1CE Bisa Jadi Gitar Andalanmu
Health & Beauty
Dilema Pilih Sunscreen untuk Kulit Sensitif? 2 Sunscreen Ini Bisa Jadi Pilihanmu
Hobbies & Activities
iReborn Treadmill Elektrik Paris: Biar Olahraga Jadi Lebih Praktis, Nyaman, dan Konsisten
Health & Beauty
Lip Care Goals! 3 Produk Andalan Untuk Bibir Halus dan Sehat Sepanjang Hari
Artikel Terkait
ARTIKEL LAINNYA
Perusahaan Pakaian Dikritik Usai Tag Laundry Dianggap Seksis, Ini Faktanya
Sentuhan Modern dan Mewah Grano Leather di Koleksi Musim Dingin Pedro
Kain Antik 100 Tahun Jadi Primadona di Koleksi 4 Dekade Adrian Gan Berkarya
Belum Setahun, Desainer Baru Versace Keluar Setelah Prada Resmi Akuisisi
Pantone Umumkan Tren Warna 2026: Cloud Dancer, Warna Putih Jernih
Most Popular
1
Jessica Alba Kapok Pernah Beradegan Tanpa Busana di Film, 'Sangat Memalukan'
2
8 Foto Audi Marissa ke Seoul Tanpa Anak & Suami, Jalani Operasi Sedot Lemak
3
Siapa Bonnie Blue? Bintang OnlyFans Kontroversial yang Ditangkap di Bali
4
Influencer Viral Nikah Setelah 14 Hari Kenal, Ending-nya Bisa Ditebak
5
Idol Cocona XG Umumkan Identitas sebagai Transmaskulin Nonbiner, Apa Artinya?
MOST COMMENTED












































Foto: dok. Image Dynamics
Foto: istimewa
Foto: ist
Rancangan busana Barli Asmara menggunakan kain batik Jambi. Foto: Mohammad Abduh/Wolipop
Foto: Pradita Utama
Foto: Johanes Randy
Foto: Detikcom
Foto: Detikcom