Cerita Diana Rikasari, Blogger yang Patung Lilinnya Dipamerkan di Swiss
Rabu, 20 Feb 2019 16:30 WIB
Jakarta - Penikmat mode lokal mungkin tak asing lagi dengan sosok Diana Rikasari yang memiliki gaya busana playful. Diana, kini tak hanya populer di Tanah Air. Ia melebarkan sayapnya hingga ke Eropa, tepatnya di tanah Swiss.
Lewat Instagram, Diana akhir-akhir ini bercerita mengenai pencapaiannya sebagai seorang fashion blogger. Atas karakternya yang quirky dan playful, kecintaan Diana atas fashion membuat ia sampai diabadikan di salah satu museum di Swiss.
Diana Rikasari diabadikan sebagai sebuah patung lilin di Museum Sejarah dan Etnologi, St. Gallen (HVM), Swiss. Bak pinang di belah dua, patung lilin ini dibuat sangat mirip menggambarkan gaya Diana yang ceria, bahkan dengan posisi memotret khas seorang blogger.
"Awalnya karena mereka mencari sosok anak muda Asia yang punya gaya playful, dikarenakan tema exhibitionnya 'Play of Cultures'. Lalu mereka lihat aku di salah satu channel TV di Swiss sini, yaitu SRF, karena waktu itu aku pernah diliput oleh SRF," ungkap Diana Rikasari kepada Wolipop, Selasa (19/2/2019).
Gaya Diana begitu mencuri atensi kala itu. Berbaju penuh motif, dari gaun, topi hingga sepatunya. Wanita yang memulai blog sejak 2007 itu bahkan memakai kacamata dengan frame besar berwarna pink sebagai aksesori.
"Mereka tertarik dan langsung menghubungi aku deh via email. Prosesnya dari mulai dihubungi sampai selesai, totalnya 6 bulan," imbuh pengusaha wanita di balik label sepatu Up.
Tiga hari dipamerkan di museum ternama, Diana mengaku sangat bangga dirinya bisa mendapat kesempatan hingga akhirnya dibuatkan sebagai patung lilin. Ibu dua anak itu bahkan tak menyangka animo masyarakat Swiss begitu besar.
"Pas hari Sabtu ada yang ngenalin aku, lalu dia manggil teriak, 'Rikasariiii!' hehe kocak. Di museum juga banyak yang minta foto bareng. Seru dan orang sini pada appreciate banget. Tapi yang lebih penting, aku superrr bangga bisa bawa harum nama Indonesia," pungkasnya. (asf/asf)
Lewat Instagram, Diana akhir-akhir ini bercerita mengenai pencapaiannya sebagai seorang fashion blogger. Atas karakternya yang quirky dan playful, kecintaan Diana atas fashion membuat ia sampai diabadikan di salah satu museum di Swiss.
Diana Rikasari diabadikan sebagai sebuah patung lilin di Museum Sejarah dan Etnologi, St. Gallen (HVM), Swiss. Bak pinang di belah dua, patung lilin ini dibuat sangat mirip menggambarkan gaya Diana yang ceria, bahkan dengan posisi memotret khas seorang blogger.
"Awalnya karena mereka mencari sosok anak muda Asia yang punya gaya playful, dikarenakan tema exhibitionnya 'Play of Cultures'. Lalu mereka lihat aku di salah satu channel TV di Swiss sini, yaitu SRF, karena waktu itu aku pernah diliput oleh SRF," ungkap Diana Rikasari kepada Wolipop, Selasa (19/2/2019).
Gaya Diana begitu mencuri atensi kala itu. Berbaju penuh motif, dari gaun, topi hingga sepatunya. Wanita yang memulai blog sejak 2007 itu bahkan memakai kacamata dengan frame besar berwarna pink sebagai aksesori.
"Mereka tertarik dan langsung menghubungi aku deh via email. Prosesnya dari mulai dihubungi sampai selesai, totalnya 6 bulan," imbuh pengusaha wanita di balik label sepatu Up.
Tiga hari dipamerkan di museum ternama, Diana mengaku sangat bangga dirinya bisa mendapat kesempatan hingga akhirnya dibuatkan sebagai patung lilin. Ibu dua anak itu bahkan tak menyangka animo masyarakat Swiss begitu besar.
"Pas hari Sabtu ada yang ngenalin aku, lalu dia manggil teriak, 'Rikasariiii!' hehe kocak. Di museum juga banyak yang minta foto bareng. Seru dan orang sini pada appreciate banget. Tapi yang lebih penting, aku superrr bangga bisa bawa harum nama Indonesia," pungkasnya. (asf/asf)