Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network

Hari Batik Nasional

Modernisasi Batik, Ketika Motif Batik Dibuat dengan Komputer Bukan Canting

Intan Kemala Sari - wolipop
Jumat, 02 Okt 2015 07:12 WIB

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Foto: M. Abduh/Wolipop
Jakarta -

Batik adalah kain warisan nusantara yang memiliki beragam motif mulai dari pedalaman hingga pesisir daerah di Indonesia. Cara membuatnya pun memerlukan waktu dan teknik yang cukup rumit karena semuanya dikerjakan secara manual dengan menggunakan tangan.

Sejalan dengan perkembangan zaman, penggunaan batik kini tidak lagi dikhususkan pada acara adat tertentu, namun bisa juga dipadu-padankan dengan pakaian masa kini yang tengah menjadi tren. Dari segi tekniknya pun, batik kini bisa dibuat dengan teknik komputerisasi di mana motifnya didesain menggunakan komputer atau teknik digital.

Lantas apakah motif yang dihasilkan dari teknik komputerisasi ini masih bisa disebut dengan batik? Iwet Ramadhan, presenter sekaligus perancang busana batik TIKprive melihat hal tersebut wajar-wajar saja. Menurutnya, proses yang dilakukan adalah proses kreatif. Selama pengerjaan kainnya masih menggunakan cara tradisional yaitu dengan canting dan malam.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Baca Juga: 50 Inspirasi Batik Modern

"Sangat luar biasa jika kemudian proses komputerisasi itu akan mempercepat kerja pembatik dalam menjiplak motif ke dalam kain putih, baru kemudian masuk ke proses pembatikan," tutur pria 34 tahun itu saat diwawancara Wolipop melalui e-mail, Senin, (28/9/2015). Iwet menambahkan, akan lebih baik jika teknik komputerisasi untuk membuat motif batik modern ini juga bisa membuat batik yang bermotif klasik.

Sementara Indra Tjahjani mengungkapkan, batik yang dibuat seluruhnya dengan teknik komputerisasi tanpa proses pembatikan (dengan canting dan malam) tidak bisa disebut dengan batik. Hal itu karena proses pembuatannya total menggunakan mesin, bukan dengan tangan. "Kalau itu bukan batik, tapi kain yang bermotif batik. Sama seperti kita beli kain di toko bahan saja, ada motif polkadot, garis-garis, sama saja dengan kain bermotif batik," ujar Indra saat ditemui Wolipop di kawasan Gatot Subroto, Jakarta Selatan, belum lama ini.

Sependapat dengan Indra, pemilik label busana Sejauh Mata Memandang Chitra Subiyakto mengatakan, batik adalah sebuah proses pewarnaan kain yang menggunakan lilin malam dan diukir menggunakan canting atau cap. Umumnya, cap terbuat dari kayu atau tembaga yang bisa menghasilkan berbagai macam motif berbeda.

Jika menggunakan teknik komputerisasi berupa digital printing, menurut Chitra sudah menggunakan mesin dan tidak termasuk dalam hitungan kain batik. "Kecuali kalau dia bikin motif batik klasik tapi bikinnya dengan sablon, itu masih bisa dibilang handmade ya," katanya saat dihubungi Wolipop, Selasa, (29/9/2015).

(itn/eny)

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Artikel Fokus Selanjutnya
Artikel Terkait
Wolipop Signature
Detiknetwork
Hide Ads