Emma Watson 'Pacari Diri Sendiri', Ungkap Tekanan Belum Menikah di Usia 35

Aktris Emma Watson buka suara mengenai pandangannya soal pernikahan. Bintang Harry Potter ini menegaskan bahwa dirinya merasa bahagia meski belum menikah di usia 35 tahun, dan menyebut konsep "self partnered" atau memacari diri sendiri sebagai bagian dari perjalanan hidupnya.

Watson pertama kali viral pada 2019, ketika dalam sebuah wawancara dengan Vogue ia menyebut dirinya sebagai self-partnered. Saat itu, ia mengaku nyaman dengan status lajang dan memilih istilah tersebut untuk mendefinisikan kebahagiaannya bersama dirinya sendiri.

"Itu butuh waktu lama, tapi saya sangat bahagia menjadi single. Saya menyebutnya self-partnered," ungkap Watson kala itu.

Namun, aktris Little Women ini kemudian menjelaskan bahwa istilah tersebut lahir dari tekanan sosial yang ia rasakan saat memasuki usia 30-an. Kini, di usianya yang ke-35, Watson mengaku sering menghadapi pertanyaan yang terasa seperti serangan terhadap status lajangnya.

"Saya pikir itu kekerasan dan kekejaman yang luar biasa terhadap orang-orang, terutama anak muda, dan terutama perempuan, untuk membuat mereka merasa tidak berharga, atau merasa belum sukses dalam hidup, karena mereka belum memaksakan sesuatu yang menurut saya tidak bisa atau tidak seharusnya dipaksakan hingga mencapai puncaknya," ujarnya dalam podcast Jay Shetty.

Watson mengaku bahwa bila dirinya menikah lebih cepat, hal itu mungkin berakhir buruk.

"Kalau saya menikah lebih cepat, itu akan menjadi bencana bagi saya dan pasangan saya." ungkapnya.

Watson lebih bangga menjadi lajang di usia 35 dibanding menjadi janda. "Saya senang belum bercerai," akunya.
"Kedengarannya memang negatif, tapi kita seolah dipaksa masuk ke sesuatu yang saya anggap sebagai sebuah keajaiban. Saya berharap itu terjadi pada saya, tetapi saya tidak merasa berhak atasnya. Jika itu memang takdir saya, maka akan terjadi, kalau tidak, ya tidak," ucapnya lagi.

Untuk urusan pasangan ideal, Watson mengaku sudah menetapkan standar tersendiri. Ia tidak menuntut hal yang berlebihan, hanya berharap bisa bersama seseorang yang mau saling belajar dan mampu menerima karakter masing-masing.
"Saya berusaha jelas dengan diri saya sendiri tentang apa yang benar-benar saya cari. Saya ingin bersama seseorang yang bisa saya pelajari, dan dia juga punya kerendahan hati untuk belajar dari saya. Harapan terbesar saya adalah bertemu seseorang yang merasa apa yang saya lakukan di dunia ini penting juga bagi dirinya," pungkasnya.