Buka Lowongan Kerja, Melania Trump Cari Pengisi Acara Natal Tanpa Bayaran

Menjelang musim liburan, Melania Trump membuka lowongan langka yang menarik perhatian publik. Ibu Negara Amerika Serikat ini resmi membuka pendaftaran bagi musisi dan relawan yang ingin berkontribusi dalam perayaan Natal di Gedung Putih, Washington, D.C., akhir tahun ini, namun tanpa imbalan apa pun.

Dalam siaran pers yang dirilis awal pekan ini, Melania bersama sang suami, Presiden Donald Trump, dikabarkan telah memulai persiapan untuk tradisi tahunan mereka dalam menyambut Natal. Salah satu agenda utamanya adalah mengundang kelompok musik sukarela, termasuk band sekolah, paduan suara, hingga penghibur bertema Natal untuk tampil dalam rangkaian acara open house sepanjang bulan Desember.

Pendaftaran telah dibuka dan akan ditutup pada 5 September. Para calon pengisi acara diminta mengirimkan video audisi, baik secara a cappella maupun dengan iringan musik akustik. Peserta yang terpilih akan diumumkan paling lambat pada 13 Oktober.

Selain mencari penampil, Melania juga membuka kesempatan bagi relawan yang ingin membantu menghias Gedung Putih menjelang perayaan Natal. Proses dekorasi dijadwalkan berlangsung antara 24 hingga 30 November.

Namun, ada satu hal yang cukup mengejutkan. Baik penampil maupun relawan diwajibkan menanggung sendiri biaya perjalanan dan akomodasi selama berada di Washington, D.C.

Selama menjabat sebagai Ibu Negara, Melania beberapa kali mencuri perhatian publik lewat pilihan dekorasi Natalnya yang menuai kritik. Pada 2017, ia memilih ornamen ranting putih alih-alih pohon Natal tradisional. Setahun kemudian, dekorasi pohon merah menyala yang ia pilih justru dianggap menyeramkan oleh sebagian warganet.

Menanggapi kritik tersebut, Donald Trump pernah memberikan pembelaan dalam sebuah pidato di First Baptist Church, Dallas, Texas, pada 2021.

"Melania membuat dekorasi Natal yang sangat indah. Saya masih ingat ketika ia membuat pohon-pohon merah yang luar biasa itu, media langsung bilang, 'Oh, itu mengerikan.' Saya bilang, 'Sayang, lain kali coba yang putih,'" ujar Trump.

"Kemudian dia membuat pohon putih yang sangat indah, dan mereka tetap bilang, 'Itu mengerikan.' Jadi saya bilang, mari kita coba yang tradisional. Akhirnya kami pilih pohon hijau. Tapi tetap saja mereka bilang, 'Kenapa tidak putih seperti dulu?' Tapi saya pastikan, dia sangat dicintai dan memiliki hati yang luar biasa," tambahnya.