Informasi dalam artikel ini tidak ditujukan untuk menginspirasi kepada siapapun untuk melakukan tindakan serupa. Bagi pembaca yang merasakan gejala depresi dengan kecenderungan berupa pemikiran untuk bunuh diri, segera konsultasikan persoalan Anda ke pihak-pihak yang dapat membantu seperti psikologi, psikiater, ataupun klinik kesehatan mental.
Mikayla Raines, aktivis penyelamat rubah dan bintang YouTube di balik kanal Save a Fox, dikabarkan meninggal dunia pada usia 29 tahun. Mikayla mengakhiri hidupnya dengan kesengajaan. Kabar duka ini disampaikan langsung oleh sang suami, Ethan, melalui video emosional di Instagram pada Senin (23/6/2025).
"Dia tidak sanggup lagi menahan apa yang dia rasakan, dan dia mengakhiri hidupnya. Ini adalah kehilangan terbesar dalam hidup saya," ujar Ethan dalam video tersebut.
Mikayla dikenal atas dedikasinya dalam menyelamatkan rubah-rubah peliharaan dan memberikan mereka kehidupan yang lebih baik melalui organisasi non-profit Save a Fox yang didirikannya di Minnesota pada 2017, saat ia baru berusia 20 tahun. Kanal YouTube miliknya memiliki lebih dari 2,4 juta subscriber dan menjadi sumber inspirasi bagi pecinta satwa di seluruh dunia.
Dalam videonya, Ethan mengungkapkan bahwa ia sempat melakukan CPR selama 15 menit sebelum petugas medis datang, namun upaya menyelamatkan nyawa Mikayla tidak berhasil. Putri mereka, Freya, disebut sangat terpukul atas kepergian sang ibu.
"Kami kehilangan seseorang yang luar biasa. Mikayla adalah pribadi paling menginspirasi yang pernah saya kenal. Tanpa kehadirannya, semuanya terasa kosong. Saya merasa hancur," tulis Ethan dalam keterangan video tersebut.
Ethan juga menjelaskan bahwa Mikayla berada dalam spektrum autisme, yang membuat kehidupannya penuh tantangan, namun sekaligus memberinya kemampuan untuk fokus total pada hewan.
"Dia adalah salah satu orang paling tidak mementingkan diri yang pernah saya kenal. Tapi dia juga sangat sensitif terhadap segala hal. Di satu sisi, itu membuat dia memiliki empati luar biasa terhadap hewan-hewan dalam perawatannya. Tapi di sisi lain, dia menyerap semua hal negatif yang ditujukan padanya," jelas Ethan.
Menurut Ethan, dalam beberapa tahun terakhir, Mikayla menjadi target perundungan daring oleh orang-orang yang dikenalinya, termasuk dari kalangan pengelola suaka hewan lain.
"Hal itu sangat menyakitinya. Awalnya dia masih bisa bertahan, tapi dalam beberapa bulan terakhir, semuanya memburuk. Bahkan orang-orang yang dia anggap teman mulai ikut menyerangnya," kata Ethan.
"Mikayla merasa seolah seluruh dunia berbalik melawannya. Dia tidak sanggup lagi menahan perasaannya. Dan dia mengakhiri hidupnya. Sungguh menyedihkan, seseorang yang begitu tulus dan mendedikasikan hidupnya untuk hewan malah mendapatkan begitu banyak kebencian," tambahnya.
Simak Video "Video: Faktor Meningkatnya Kasus Bunuh Diri "
(kik/kik)