Lebih dari dua dekade setelah kecelakaan tragis yang merenggut nyawa Putri Diana dan kekasihnya, Dodi Fayed, pertanyaan besar masih menggantung di benak banyak orang, terutama Mohamed Al-Fayed, ayah dari Dodi. Bagi miliarder Mesir pemilik Harrods itu, insiden pada malam 31 Agustus 1997 di terowongan Pont de l'Alma, Paris, bukanlah sekadar kecelakaan lalu lintas biasa.
Ia yakin, ada hal lain di balik tragedi itu. Laporan terbaru dari The Telegraph mengungkap bahwa Mohamed Al-Fayed tidak pernah berhenti mencari kebenaran. Sebelum ia meninggal tahun 2023, ia bahkan dilaporkan menghabiskan jutaan dolar untuk menyewa mata-mata profesional, termasuk agen intelijen asing, demi menyelidiki ulang kematian putranya dan Putri Diana.
Salah satu sumber menyebut, Al-Fayed bekerja sama dengan dinas rahasia Mesir dan membiayai penyelidikan bayangan guna membuktikan bahwa kematian itu telah dirancang oleh intelijen Inggris, termasuk MI6.
Dalam salah satu pertemuan yang dilaporkan oleh agen rahasia Mesir, Al-Fayed dengan tegas menyampaikan keyakinannya bahwa pemerintah Inggris, termasuk keluarga kerajaan, tidak bisa menerima kemungkinan bahwa seorang pria Muslim, Dodi Fayed, akan menikahi Diana.
Keyakinan itu tidak pernah surut, bahkan ketika penyelidikan resmi menyatakan sebaliknya. Operasi penyelidikan besar-besaran bernama Operation Paget, yang dilakukan oleh kepolisian Inggris dan dipimpin oleh Lord Stevens, menyimpulkan bahwa tidak ada bukti yang menunjukkan adanya persekongkolan atau pembunuhan terencana.
Hasil penyelidikan menegaskan bahwa faktor utama penyebab kecelakaan adalah kelalaian sang sopir Henri Paul yang terbukti berada dalam pengaruh alkohol. Dia juga mengemudi dalam kecepatan tinggi, serta gangguan dari paparazzi yang memburu Diana dan Dodi malam itu.
Meskipun hasil autopsi menyebutkan kadar alkohol Paul sangat tinggi saat kecelakaan, Al-Fayed menolak mempercayai hal itu secara utuh. Ia menyebut bahwa laporan tersebut bisa saja dimanipulasi untuk menutupi fakta yang lebih gelap.
Kematian Putri Diana pada usia 36 tahun merupakan peristiwa yang mengguncang dunia. Kala itu, keluarga kerajaan Inggris bahkan sempat menjadi sasaran kritik karena dinilai lamban dalam merespons tragedi ini. Namun, kematian Diana justru menjadi perubahan besar dalam cara monarki berhubungan dengan masyarakat.
Simak Video "Koleksi 'Garuda' Menandai Perjalanan Diana M Putri di Kancah Internasional"
(kik/kik)