Bagi para pelajar, mengenang Kartini tidak harus melalui upacara atau perlombaan saja. Salah satu cara paling indah untuk mengenang perjuangan Kartini adalah melalui puisi. Di bawah ini ada kumpulan puisi Kartini menyentuh hati yang bisa jadi referensi.
Peringatan Hari Kartini setiap 21 April sebagai bentuk penghormatan kepada Raden Ajeng Kartini, pahlawan perempuan yang memperjuangkan hak-hak wanita di Indonesia. Semangat juangnya mengajarkan kita untuk berani bermimpi, belajar, dan terus berusaha meraih cita-cita.
Kita juga bisa mengekspresikan rasa kagum dan terima kasih lewat karya sastra, salah satunya puisi. Lewat kata-kata yang indah dan menyentuh, puisi bisa menjadi cara untuk mengenang semangat Kartini dengan cara yang sederhana namun bermakna.
Pada artikel ini ada beberapa puisi Kartini yang bisa dibaca dan diresapi. Setiap larik merupakan refleksi dari semangat juang seorang perempuan yang percaya bahwa perubahan dimulai dari keberanian untuk bersuara.
Berikut adalah puisi Kartini menyentuh hati:
1. Surat dari Hati Kartini
Di antara pena dan lembar sunyi,
kutulis mimpi yang tak dimengerti.
Bukan sekadar suara wanita,
tapi jeritan jiwa yang ingin merdeka.
Di balik sangkar adat dan tata,
kutempa cahaya untuk sesama.
Bukan melawan, tapi menyala,
agar generasi tak lagi meraba.
2. Perempuan yang Menyalakan Api
Tak bersenjata, tak bernyawa baja,
namun suaramu menggetarkan bangsa.
Dari Jepara kau kirim cahaya,
menyusuri waktu, menyentuh jiwa.
Kartini, kau bukan hanya nama,
kau bara dalam dada wanita.
Yang tak gentar berjalan sendiri,
demi hari esok yang lebih berseri.
3. Cahaya dari Timur
Di fajar timur kau berdiri,
melawan gelap yang membelenggu diri.
Bukan demi pujian atau tahta,
tapi demi hak untuk bermimpi dan berkata.
Kini, sinarmu tak lagi redup,
diterjemah dalam langkah yang hidup.
Kartini, kami adalah bukti,
bahwa terangmu masih abadi.
4. Bukan Hanya Hari Ini
Kartini, engkau hidup di lorong waktu,
menyapa kami dari balik buku.
Ajarmu bukan hanya untuk dibaca,
tapi ditanam di dada, jadi jiwa.
Setiap wanita yang berdiri tegak,
adalah gema dari langkahmu yang bijak.
Bukan hanya hari ini kami mengingatmu,
tapi setiap kali kami berani maju.
5. Kartini di Dalam Diri
Dalam sunyi kami mendengarmu,
dalam langkah kami meneladanimu.
Engkau bukan sekadar sejarah,
tapi suara yang hidup di setiap darah.
Kami perempuan dengan impian tinggi,
berakar pada semangatmu yang suci.
Kartini, kami tak akan berhenti,
sebab kau ada... di dalam diri.
6. Jejak Kartini
Bukan kemewahan yang ia damba,
melainkan hak untuk membaca.
Bukan gelar yang ia pinta,
melainkan jalan bagi sesama wanita.
Jejakmu bukan jejak biasa,
ia menumbuhkan ribuan asa.
Kartini, engkau membuktikan,
bahwa mimpi bisa jadi kenyataan.
7. Bangkit, Perempuan!
Bangkitlah, perempuan zaman kini,
kau bukan bayang di balik tirai sunyi.
Langkahmu adalah warisan keberanian,
suaramu gema peradaban masa depan.
Tak lagi tersekat adat lama,
kau bebas mengejar cita dan makna.
Ingatlah Kartini dalam dada,
perjuangannya belum usai di dunia.
8. Lentera yang Tak Padam
Ada lentera yang terus menyala,
meski badai silih berganti datangnya.
Itulah semangatmu, Kartini,
menyusup pelan ke sanubari negeri.
Dalam keterbatasan kau melangkah,
membuka jalan dengan tabah.
Kini kami melanjutkan cerita,
dengan cahaya dari cita-cita.
9. Kartini Hari Ini
Kartini bukan sekadar masa silam,
namanya hidup dalam setiap harapan.
Dalam perempuan yang berani bersuara,
dalam anak gadis yang mengejar cita.
Ia hadir di ruang kelas,
di ladang, kantor, atau tempat terbatas.
Selama ada tekad dan mimpi,
di sanalah Kartini hari ini berdiri.
10. Saat Kami Tak Menyerah
Saat kami gagal namun bangkit kembali,
itulah Kartini berdiri dalam diri.
Saat kami melawan ketidakadilan,
itulah Kartini berteriak dalam diam.
Ia tak pergi, ia menyatu,
dalam perempuan yang tahu arah tuju.
Tak sekadar memperingati hari,
kami hidupkan semangatmu setiap hari.
Kartini telah membuka jalan bagi perempuan Indonesia untuk bermimpi lebih tinggi dan berani melangkah maju. Semoga kumpulan puisi Kartini menyentuh hati ini tidak hanya menambah wawasan, tetapi juga membangkitkan semangat untuk terus belajar dan berprestasi.
Simak Video "Video Komnas Perempuan Sebut Angka Kekerasan Wanita Adalah Fenomena Gunung Es"
(eny/eny)