×
Ad

Pangeran Luksemburg Meninggal di Usia 22 karena Penyakit Langka

Eny Kartikawati - wolipop
Senin, 10 Mar 2025 10:15 WIB
Pangeran Frederik meninggal dunia dalam usia 22 tahun. Foto: Dok. POLG Foundation
Jakarta -

Pangeran Robert dari Luksemburg membagikan kabar duka soal meninggalnya anak bungsunya Pangeran Frederik. Sebelum meninggal, Frederik memberikan pertanyaan terakhir yang mengharukan.

Pangeran Frederik meninggal dunia pada 1 Maret 2025. Dia meninggal dalam usia 22 tahun karena penyakit mitokondria POLG, sebuah kelainan genetik langka.


"Dengan hati yang sangat berat, istri saya dan saya ingin memberi tahu Anda tentang meninggalnya putra kami," tulis Pangeran Robert dalam surat yang dibagikan di situs Yayasan POLG, sebuah organisasi yang didirikan Frederik untuk mendukung penelitian dan mencari obat bagi penyakit tersebut.

Lahir dengan penyakit mitokondria POLG, kondisi Frederik awalnya tidak terdiagnosis. Baru pada usia 14 tahun penyakit tersebut mulai terlihat lebih jelas dan secara resmi didiagnosis, ketika gejalanya semakin parah.

Penyakit mitokondria POLG, seperti yang dijelaskan oleh Yayasan POLG, adalah gangguan mitokondria genetik yang memengaruhi sel-sel tubuh, menyebabkan kehilangan energi, dan kegagalan progresif pada berbagai organ, termasuk otak, saraf, hati, usus, otot, dan mata.

Pangeran Robert mengungkapkan putranya sudah mengetahui dirinya tidak punya banyak waktu lagi untuk hidup. Pangeran Frederik pun meminta semua anggota keluarga berkumpul di kamarnya pada 28 Februari 2025. Dia ingin berbicara dengan mereka untuk terakhir kalinya.

"Putra kami menemukan kekuatan dan keberanian untuk mengucapkan selamat tinggal kepada kami satu per satu - saudaranya, Alexander; saudarinya, Charlotte; saya; tiga sepupunya, Charly, Louis, dan Donall; kakak iparnya, Mansour; dan terakhir, Bibi Charlotte dan Paman Mark," ungkap Pangeran Robert.

Pangeran Frederik dari Luksemburg meninggal dunia. Foto: Dok. POLG Foundation

"Ia telah lebih dulu mengungkapkan semua isi hatinya kepada ibunya yang luar biasa, yang tidak pernah meninggalkannya untuk terus di sisinya selama 15 tahun," tambah Robert menyebutkan sosok istrinya, Putri Julie.

Menurut Pangeran Robert, putranya sempat mengajukan satu pertanyaan terakhir yang membuatnya begitu terharu. "Papa, apakah kau bangga padaku?" begitu Pangeran Frederik bertanya pada ayahnya.

Sebelum meninggal, Pangeran Frederik telah mengalami kesulitan berbicara akibat penyakitnya. Namun saat mengajukan pertanyaan tersebut, menurut Pangeran Robert, anaknya bisa berbicara dengan jelas.

Pangeran Robert begitu tersentuh dan terharu mendengar pertanyaan Pangeran Frederik. Lantas apa jawaban pangeran 56 tahun itu?

"Jawabannya sangat mudah, dan ia telah mendengarnya berkali-kali, tetapi saat itu, ia butuh kepastian bahwa ia telah memberikan semua yang ia bisa dalam kehidupannya yang singkat dan indah dan bahwa kini ia bisa pergi dengan tenang. Frederik tahu bahwa ia adalah Pahlawan Super bagi saya, bagi keluarga kami, dan bagi begitu banyak teman baik," tutur Pangeran Robert.

Lahir di Aix-en-Provence, Prancis, Pangeran Frederik menghabiskan dua tahun pertama hidupnya di kota tersebut. Pangeran Robert kemudian memboyong keluarganya pindah ke Jenewa, Swiss, pada 2004 dan kemudian ke Vevey dan Montreux di wilayah Vaud, Swiss barat. Frederik bersekolah di International School di Jenewa, Ecole Eden, dan St. George's School di Clarens, Swiss.



Simak Video "Video Isi Pidato Publik Perdana Kate Middleton Setelah 2 Tahun"

(eny/eny)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork