×
Ad

Pengakuan Influencer yang Memperkosa Wanita di Kontennya, Kini Dipenjara

Kiki Oktaviani - wolipop
Senin, 21 Okt 2024 08:37 WIB
Craig Strachan Foto: dok. Facebook
Jakarta -

Influencer Craig Strachan memberikan pengakuan mengejutkan di YouTube-nya. Dia mengatakan pernah memperkosa wanita di masa lalu. Pengakuannya itu disampaikannya pada 2022, hampir satu dekade setelah kejahatannya terjadi.

"Saya benar-benar kacau dan memperkosa seorang gadis," ungkapnya di kanal YouTube-nya.

Ia mengaku bahwa setelah menemukan Tuhan pada 2019, perasaan bersalah terus menghantui kehidupannya.


"Saya mulai dikenal di Edinburgh dan semakin populer, tapi bayang-bayang kelam itu tetap ada. Hal itu memakan saya dari dalam," ujarnya.

Setelah mencoba menjalani karier sebagai DJ di kancah musik elektronik Eropa dan tinggal di Barcelona, Craig beralih menjadi motivator. Ia membuat kanal YouTube 'The Forgiveness Movement'. Craig juga menawarkan kelas-kelas meditasi serta pengampunan, di mana ia membagikan teknik visualisasi dan meditasi untuk mengatasi rasa bersalah dan malu.

Craig mengklaim bahwa ia menggunakan teknik meditasi dan law of attraction untuk dirinya sendiri dan para kliennya agar bisa berdamai dengan masa lalu. Namun, pengakuannya di YouTube memicu kemarahan publik.

Craig mencoba mengubah citra dirinya menjadi 'guru pengampunan.' Banyak yang mengecamnya karena menggunakan trauma dan penyesalannya sebagai alat untuk mencari popularitas dan keuntungan.

Setelah pengakuannya tersebar, pihak berwenang segera melakukan penyelidikan. Pengadilan Tinggi di Stirling memvonis Craig bersalah dan menjatuhkan hukuman penjara enam tahun pada 15 Oktober 2024. Selain itu, namanya dimasukkan ke dalam daftar pelaku kekerasan seksual secara permanen, dan ia dilarang mendekati atau menghubungi korban selama 20 tahun.

"Kejahatan ini sangat serius dan berdampak besar bagi korban. Keberanian korban dalam memberikan kesaksian, meski dalam kondisi sulit akibat publisitas, patut diacungi jempol,"* ujar Hakim Fiona Tait.

Kepala Jaksa dari Crown Office and Procurator Fiscal Service (COPFS) yang menangani kasus kekerasan seksual, Katrina Parkes, menyebut Craig Strachan sebagai sosok predator.

"Craig Strachan menyerang korban ketika dia sedang tidur. Jenis pelanggaran seperti ini tidak dapat ditoleransi di Skotlandia,"* ujar Parkes.




(kik/kik)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork