Mahasiswi ini mengunggah di TikTok tentang sikap dosennya yang bikin ngakak. Pasalnya, dosennya tidak mau dipanggil bapak. Dia ingin dipanggil "Yang Mulia".
Kisah kocak itu mulai viral berawal dari postingan akun TikTok @busygvrl. Dia memperlihatkan tangkapan layar grup WhatsApp kampusnya, jurusan Psikologi Sumber Daya Manusia.
"Jauh-jauh ke Aceh kuliah malah jadi hamba sahaya," tulis postingan akun TikTok @busygvrl.
Dalam postingan tersebut, ada seorang wanita yang memperkenalkan dosen bernama Silvandrie untuk berdiskusi kepada para mahasiswa tentang jadwal kuliah.
"Dear mahasiswa sekalian, perkenalkan telah bergabung bersama kita via WhatsApp grup ini bapak Silvandrie, biasanya beliau panggil Pak Andrie, beliau adalah praktisi yang akan membersamai kita dalam kelas psikolog SDM," ucap wanita yang diketahui bernama Winda itu.
"Pak Andrie akan mendiskusikan jadwal kuliah kita untuk minggu depan karena ternyata hari Kamis itu tanggal merah. Jadi saya persilahkan untuk berdiskusi via WhatsApp grup ini untuk menentukan jadwal yang pas bersama praktisi ya," ujar Winda lagi.
Kemudian Silvandrie mengatakan pukul 19.00 akan membagikan peraturan kelas selama proses belajar mengajar. Akun TikTok @busygvrl langsung ngakak ketika dosennya itu ingin seluruh mahasiswa memanggilnya dengan sebutan 'Yang Mulia.'
"Selamat datang di kelas Praktisi Mengajar. Selama satu semester ini di kelas saya. Kita bukan sekadar kuliah tapi ini adalah simulasi dan kita adalah pemainnya. Selama satu semester ini, kalian saya persilahkan bermain semaksimal mungkin, karena bagaimana kalian bermain, seperti itu lah kalian menjalani kehidupan nantinya. Setiap simulasi yang saya buat, pasti ada maksud tertentu yang akan saya jelaskan nantinya (kalau ingat).
"Rules kelas Praktisi Mengajar by Silvandrie.
1. Jangan panggil saya Bapang. Karena saya bukan bapak-bapak.
2. Jangan panggil saya abang, karena saya bukan abang klen.
3. Panggil saya YANG MULIA.
4. Pastikan tiap HP memiliki aplikasi TikTok.
5. Pastikan baterai hp terisi penuh.
6. Pakai pakaian terbaik kalian.
7. Perempuan wajib makeup. Terserah makeup bagaimana/
8. Bagi laki-laki dilarang pakai sepatu futsal.
9. Ketika kelas berlangsung, jangan pura-pura nyatat kek anak pintar. Kecuali catat betulan."
Terlihat dalam unggahan viral itu, para mahasiswa mulai memanggil dosen tersebut dengan sebutan "Yang Mulia". Tak sedikit mahasiswa yang menahan tawa usai membaca peraturan dari dosennya itu.
"Satu aturan lagi. Selama interaksi dengan saya tidak boleh pakai emot," tambah Silvandrie.
Silvandrie membalas pertanyaan salah satu mahasiswanya yang tidak mempunyai TikTok, agar segera menginstalnya. "Jawaban yang benar kisanak. Tapi kalau memang hpnya tidak mumpuni. Chat pribadi ke saya ya. Kita cari solusinya," sautnya.
Tak hanya itu saja, dosen kocak itu juga nyeleneh ketika menjawab pertanyaan mahasiswa tentang toleransi keterlambatan masuk ke kelasnya.
"Izin yang mulia, untuk toleransi keterlambatan berapa menit ya yang mulia?" tanya mahasiswa bernama Farah.
"Terserah kamu. Kalau telat masuk, yang rugi kan kamu juga. Karena aku bakalan kasih ilmu-ilmu ghaib nantinya. Yang selama ini menjadi rahasia," jawab sang dosen kocak.
Unggahan akun TikTok @busygvrl tentang dosen kocaknya itu sudah ditonton lebih dari 7,3 juta Views dan membuat warganet ikut ngakak.
"kk, jgn lupa ntr hari senin vidioin pas yang mulia lagi ngajar, penasaran sama yg mulia silvandrie," kata pengguna TikTok @πππ ΄π ΄π ½π.
"yang mulia" π serasa kek chatan sm raja majapahit ππ» #psdm #hrd #fyp
"Jurusan nya Psikologi, tapi dosen butuh psikolog π," ngakak akun @Kadafi.
"Aku mulai nyaman dengan panggilan ini" ππππ," saut akun @πππ‘πβππ.
"Pas baca "yang mulia" gw ngakak bgtππ€£," ngakak akun @Gula Arenβ¨.
"Dosennya asikkπππ," timpal akun @lookatmeee.
Konfirmasi Wolipop
Wolipop sudah menghubungi Chintya Nindhi Dwijayanti biasa dipanggil Chintya yang mengunggah video soal dosen kocak minta dipanggil 'Yang Mulia.' Dia langsung menceritakan kisah di balik video unggahannya.
"Saya asli Grobogan, Jawa Tengah dan sekarang stay di Banda Aceh untuk mengikuti Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka Batch 3. Video saya kemarin itu menceritakan keadaan grup kelas PSDM yang di dalam grup tersebut ada perkenalan dari dosen praktisi dan pemberitahuan mengenai rules kelasnya beliau. Di situ beliau menuliskan bahwa ingin dipanggil "Yang Mulia"," ungkap Chintya kepada Wolipop belum lama ini.
Chintya merupakan mahasiswi fakultas Psikologi Universitas Islam Sultan Agung Semarang. Dia saat ini sedang mengikuti Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka Batch 3 di Psikologi Universitas Muhammadiyah Aceh.
"Sebenernya itu hanya untuk seru-seruan di dalam grup aja. Untuk menarik atensi kami agar saat beliau mengajar di dalam kelas kami sudah tertarik mengenai materi apa yang ingin beliau sampaikan. Setelah beliau masuk kelas dan menjelaskan rules nya, beliau juga menjelaskan mengapa ingin dipanggil "Yang Mulia". Di dalam dunia kerja, terkadang ada seorang pemimpin itu bertingkah seperti seorang raja dan berbuat semena-mena terhadap karyawannya," jelasnya.
Anak kedua dari tiga orang bersaudara ini menuturkan alasan dosennya ingin dipanggil Yang Mulia. "Karena itu sebagai mahasiswanya beliau, beliau tidak ingin kami mendapatkan perilaku yang buruk dari atasan yang bertingkah seperti seorang "Raja" ini," ujarnya.
Saat membaca peraturan di dalam kelas, Chintya mengaku terkejut dan ikut ngakak.
"Saat saya bertemu beliau langsung, saya memanggil beliau dengan sebutan "abang", karena beliau yang meminta. Jadi cerita "Yang Mulia" ini bukanlah suatu hal yang serius. Ini bisa dikatakan hanya sebuah 'games' untuk seru"an aja," pungkasnya.
(gaf/eny)