Culture Shock Adalah Kejutan Budaya, Bagaimana Cara Mengatasinya?
Saat memasuki lingkungan yang baru, terkadang seseorang mengalami culture shock atau kejutan budaya. Menurut buku Komunikasi Antarbudaya, Dahulu, Kini dan Nanti oleh Sihabuddin, M.I.Kom dn Dr. Lilik Hamidah, S.Ag., M. Si, hal ini biasa terjadi pada perantau.
Misal pelajar yang melakukan studi di wilayah yang jauh dari tempat tinggalnya, orang-orang yang ikut transmigrasi, urbanisasi hingga semua aktivitas yang mengharuskan seseorang pindah ke tempat baru. Yuk, ketahui lebih lanjut.
Culture Shock Adalah
Menurut Ward yang dikutip dari repository Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim, culture shock adalah suatu proses aktif dalam menghadapi perubahan saat berada di lingkungan yang tidak familiar.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Proses aktif itu terdiri dari affective, behavior dan cognitive individu, yaitu reaksi individu tersebut merasa, berperilaku dan berpikir ketika menghadapi pengaruh budaya kedua
Istilah ini pertama kali diperkenalkan oleh Oberg (1960) untuk menggambarkan respon yang mendalam dan negatif dari depresi, frustasi dan disorientasi saat seseorang berada dalam lingkungan budaya baru.
Culture shock menyatakan ketiadaan arah, merasa tidak tahu harus berbuat apa atau bagaimana mengerjakan sesuatu di lingkungan baru. Dia juga tidak tahu apa yang sesuai dan tidak sesuai.
Berbagai definisi culture shock pun semakin diperluas sejak pertama kali dikenalkan. Adler mengatakan bahwa culture shock merupakan reaksi emosional terhadap perbedaan budaya yang tidak terduga.
Kondisi ini juga merupakan kesalahpahaman pengalaman yang berbeda, sehingga dapat menyebabkan perasaan tidak berdaya, mudah marah, hingga ketakutan akan ditipu, dilukai atau diacuhkan.
Penyebab Culture Shock
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi seseorang mengalami culture shock. Berikut di antaranya menurut Furnham dan Bochner:
1. Adanya perbedaan budaya, kualitas, kuantitas dan lamanya culture shock yang dialami oleh seseorang dipengaruhi oleh tingkat perbedaan budaya antara lingkungan asal dan lingkungan barunya.
Culture shock akan lebih cepat terjadi saat budaya yang dirasakan seseorang sangat berbeda, seperti sosial, perilaku, adat istiadat, agama, pendidikan, norma dalam masyarakat dan budaya.
2. Kemampuan dan kepribadian individu dalam menyesuaikan diri di lingkungan baru. Hal ini juga merujuk pada usia, jenis kelamin, kelas sosial-ekonomi dan pendidikannya.
3. Pengalaman individu di masa lalu sangat berpengaruh pada proses adaptasi, seperti pengalaman bagaimana seseorang menerima perlakuan dari penduduk lokal.
Cara Mengatasi Culture Shock
Culture shock merupakan hal yang wajar terjadi. Berikut cara mengatasinya mengutip US News Global Education:
1. Sadari Penyesuaian Membutuhkan Waktu
Culture shock dan rasa rindu kampung halaman wajar terjadi. Bersabarlah dengan diri sendiri dan pahami bahwa ini adalah sebuah proses. Kamu bisa memulai hobi baru yang tidak bisa dilakukan di rumah.
2. Fokus pada Hal yang Positif
Membandingkan makanan atau budaya di tempat baru dengan tempat lamamu tidak akan membantumu beradaptasi. Sebaliknya, fokus pada hal-hal baik di sekitarmu. Ingat lagi alasanmu berada di tempat yang sekarang.
3. Bangun Kedekatan dengan Orang Baru
Perantau tentu akan rindu dengan kampung halaman. Namun, ingat bahwa kamu juga memiliki peluang untuk mendapat teman baru.
Lakukan percakapan dengan orang lain. Kamu bisa menceritakan budaya dari tempat asalmu dan pelajari juga budaya mereka.
4. Berpikiran Terbuka
Lihat sesuatu dari sudut pandang lain. Jika seseorang yang bertindak berbeda dari yang kamu harapkan, pikirkan bagaimana latar belakang dan budaya yang mempengaruhi perilaku mereka.
5. Temukan Caramu Sendiri untuk Menghilangkan Stres
Berolahraga bisa membantu mengurangi nervous, yoga atau meditasi bisa membantumu lebih rileks. Ikut bersosialisasi dalam suatu kelompok dan bertemu orang baru bisa mengatasi culture shock. Kamu bisa menemukan caramu sendiri untuk menghilangkan stres akibat culture shock.
Itulah penjelasan mengenai culture shock, mulai dari definisi, penyebab dan cara mengatasinya. Semoga informasi ini membantumu.
(elk/row)
Hobbies & Activities
Penggemar Gitar Akustik Perlu Coba! Donner DAG-1CE Bisa Jadi Gitar Andalanmu
Health & Beauty
Dilema Pilih Sunscreen untuk Kulit Sensitif? 2 Sunscreen Ini Bisa Jadi Pilihanmu
Hobbies & Activities
iReborn Treadmill Elektrik Paris: Biar Olahraga Jadi Lebih Praktis, Nyaman, dan Konsisten
Health & Beauty
Lip Care Goals! 3 Produk Andalan Untuk Bibir Halus dan Sehat Sepanjang Hari
Ayah Meghan Markle Sakit Keras, Kini Memohon Bisa Bertemu Putrinya
Most Pop: Gaya Verrell Bramasta Kunjungi Korban Banjir Sumatera Pakai Vest
Idol Cocona XG Umumkan Identitas sebagai Transmaskulin Nonbiner, Apa Artinya?
Jessica Alba Kapok Pernah Beradegan Tanpa Busana di Film, 'Sangat Memalukan'
Influencer Viral Nikah Setelah 14 Hari Kenal, Ending-nya Bisa Ditebak
5 Gaya Berani Katie Holmes Pakai Busana Lingerie di Musim Dingin
8 Foto Audi Marissa ke Seoul Tanpa Anak & Suami, Jalani Operasi Sedot Lemak
Ayah Meghan Markle Sakit Keras, Kini Memohon Bisa Bertemu Putrinya
Jessica Alba Kapok Pernah Beradegan Tanpa Busana di Film, 'Sangat Memalukan'











































