Azmeh Dawood, kakak pengusaha Pakistan Shahzada Dawood, masih terpukul setelah mendengar perkembangan terbaru dari misi pencarian kapal selam wisata Titanic yang hilang kontak. Shahzada dan putranya, Suleman, beserta tiga penumpang lain dinyatakan tewas. Suleman ternyata sempat ragu untuk ikut dalam perjalanan tersebut.
"Saya masih belum percaya. Situasi ini seperti mimpi," kata Azmeh dari Amsterdam, Belanda, kepada NBC News, Kamis (22/6/2023).
Ia menceritakan bahwa Suleman sebenarnya kurang tertarik dengan ajakan sang ayah untuk menjelajahi bangkai Titanic di dasar Samudera Atlantik.
Namun, Suleman mengesampingkan rasa ragu dan memilih menemani ayahnya sebagai kado spesial untuk Hari Ayah yang dirayakan di Inggris setiap 18 Juni.
Azmeh tak menyangka tidak akan lagi bertemu adik dan keponakan kesayangannya. "Aku memikirkan Suleman, saat ini berusia 19 tahun, yang mungkin sedang berusaha keras untuk bernapas," katanya.
Titan, kapal selam Titan yang ditumpangi ayah-anak itu, berangkat menuju dasar laut dari perairan Newfoundland, Kanada, Minggu (18/6/2023) pagi. Belum sampai dua jam, kapal yang dioperasikan OceanGate itu hilang kontak.
Tim SAR gabungan dari Amerika Serikat dan Kanada berpacu dengan waktu untuk melakukan pencarian sebelum persedian oksigen di kapal selam tersebut habis dalam kurun 96 jam.
Istri ShahzadaDawood, Christine, dan putri mereka, Alinadan, dikabarkan berada di posko darurat untuk memantau langsung perkembangan misi tersebut.
Masuk hari ke-4, puing-puing yang diyakini dari kapal selam tersebut ditemukan di dekat bangkai kapal Titanic yang tenggelam pada 1912, hingga kedalaman 3.800 meter. Pihak otoritas pun memastikan bahwa seluruh penumpang meninggal.
"Saya seperti berada di sebuah film menyeramkan, sambil menghitung mundur, tapi tidak tidak tahu apa yang dihitung. Kondisi ini membuat saya sangat cemas sampai sesak napas," tutur Azmeh.
Azmeh yang saat ini sedang berjuang melawan penyakit sklerosis yang menyerang sarafnya, mengenang Suleman sebagai keponakan yang sangat perhatian. Suleman juga dikenal sebagai anak yang cerdas. Sebelum peristiwa ini terjadi, ia terdaftar sebagai mahasiswa University of Strathclyde di Glasgow, Inggris.
Azmeh mengaku hubungannya dengan sang adik sedang regang karena keputusannya menjalani pengobatan dengan ganja di Belanda. "Tapi dia tetap adik kecil saya. Saya menggendongnya ketika dia masih bayi," kenangnya.
BBC melaporkan, Shahzada Dawood menjabat sebagai vice chairman Engro Corporation, salah satu perusahaan pupuk terbesar di Pakistan.
Berdomisili di London, Inggris, pria 48 tahun itu juga diketahui memiliki perusahaan telekomunikasi berbasis agraria bernama Dawood Hercules Corporation Limited. Sebuah yayasan juga didirikannya untuk mendukung akses pendidikan seluasnya di Pakistan.
Berkat kepeduliannya pada isu sosial dan lingkungan itu, Shahzada Dawood mendapat kepercayaan dari Raja Charles III untuk mengisi bangku dewan organisasi amal Prince's Trust.
Pihak keluarga Dawood sudah mengeluarkan pernyataan resmi sekaligus berita dukacita. "Mohon doa untuk keluarga kami yang berpulang juga bagi mereka yang ditinggalkan agar bisa melalui masa berkabung ini," demikian keterangan resmi tersebut seperti dikutip Daily Mail.
Simak Video " Video: Aksi Kocak Ken Jeong 'Crazy Rich Asians' saat Dapat Walk of Fame"
(dtg/dtg)