Putri Yordania Akan Menikah, Latar Belakang Agama Calon Suami Jadi Perdebatan

Putri Iman dari Kerajaan Yordania akan segera melaksanakan pernikahan. Putri dari Putri Ratu Rania dan Raja Abdullah II itu akan dinikahi pria keturunan Yunani bernama Jameel Alexander Thermiotis pada 12 Maret.

Di Instagramnya, Ratu Rania mengumumkan pernikahan putrinya itu. Dengan video emosional, sang Ratu membuat kumpulan foto dan video dari Putri Iman kecil hingga dewasa.

"Pertama kali saya menggendong bayi perempuan saya, saya tahu hidup saya tidak akan pernah sama. Dalam seminggu, dia akan menjadi pengantin. Imanku yang berharga, saya sangat bahagia untukmu dan sangat bangga dengan semua yang kamu miliki. Terima kasih kepada @elissazkh yang sangat berbakat dan @imarwankhoury yang brilian atas hadiah yang luar biasa ini dan atas kemampuan luar biasa Anda untuk menangkap momen sentimen dengan begitu indah," keterangan video Ratu Rania di media sosialnya.

Putri Iman dan Jameel sebelumnya mengumumkan pertunangan mereka delapan bulan lalu. Jameel sendiri bekerja di industri finansial yang berbasis di New York, namun dia masih memegang teguh tradisi Yunani karena keluarga berasal dari sana.

Di tengah kabar bahagia tersebut, latar belakang calon suami Putri Iman pun diperdebatkan. Mulai dari etnis sampai agama Alexander jadi perbincangan dan tidak jarang mendapat hujatan.

Bashar Jarrar, seorang pembicara dan konsultan Yordania-Amerika dengan Program Diplomasi Publik di Departemen Luar Negeri AS, mengatakan kepada All Arab News bahwa Kerajaan Yordania merayakan pernikahan campuran. Hal tersebut masih jadi perdebatan di tengah masyarakat ekstrimis berbasis Islam.

"Sayangnya, pernyataan kebencian dibuat oleh beberapa ekstremis yang mengungkapkan kemarahan mereka tentang latar belakang tunangan Putri Iman, tetapi hukum di Yordania menganggap pernikahan sebagai masalah pribadi para bangsawan," kata Jarrar.

Menurut kantor berita EremNews, Jameel Alexander lahir dari keluarga kristen dan dipanggil Jamie sebelum pengumuman pertunangan. Ada spekulasi bahwa sang tunangan telah pindah agama menjadi muslim merujuk pada nama barunya yang terdengar lebih 'Arab'.

Meski begitu dari pihak keluarga kerajaan tidak mau membahas soal agama calon menantu raja Yordania itu.

"Prediksi tentang agama tunangan atau perpindahannya ke Islam tidak dapat dikonfirmasi," kata Jarrar.