Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network

Nadine Chandrawinata Bisnis Busana Ramah Lingkungan Pakai Pewarna Alam

Gresnia Arela Febriani - wolipop
Senin, 06 Mar 2023 21:00 WIB

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Nadine Chandrawinata mempunyai brand busana yang mengusung konsep ramah lingkungan.
Nadine merambah bisnis fashion ramah lingkungan dan menggunakan pewarna alam. Foto: Dok. Instagram @nadi.sarna.
Jakarta -

Nadine Chandrawinata mempunyai label busana yang diberi nama Sarna. Nadine ingin memperkenalkan koleksi dengan konsep ramah lingkungan sekaligus melestarikan kebudayaan Indonesia.

Nadine menuturkan brand Sarna yang koleksinya berupa kain lilit mencerminkan kesederhanaan dan keseimbangan. Keunikan brandnya adalah tidak ada yang sama pada setiap koleksinya. Wanita kelahiran 8 Mei 1984 ini memberdayakan pengrajin lokal dalam membuat koleksinya.

"Aku punya label namanya Sarna, aku mengambil dari warna alam atau pewarna alam dari kayu, arang dan pekerjanya semua perempuan yang berada di Mojokerto," ungkap Nadine ketika ditemui Wolipop di acara fashion show Makaila Haifa, koleksi Bloom dalam rangka memperingati Hari Perempuan Internasional 2023 di The Westin Jakarta.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Nadine ChandrawinataNadine Chandrawinata Foto: Abduh/Detikcom

Puteri Indonesia pada tahun 2005 mengatakan brand Sarna ini diciptakan untuk buah hatinya bersama Dimas Anggara, Nadi Djiwa Anggara atau yang akrab disapa baby Djiwa.

ADVERTISEMENT

"Gambar setiap koleksi Sarna adalah permainan anak-anak. Karena memang ini aku fokus untuk si anak aku Djiwa. Jadi, ini volume kedua tentang egrang. Bahannya ramah lingkungan bukan dari katun," jelasnya.

Satu tahun mendirikan Sarna, Nadine sudah mengeluarkan dua koleksi yang pertama layang-layang dan kedua bertema egrang. Koleksi pertama yang mengusung tema layang-layang malam biru, terinspirasi dari warga Mojokerto, yang bermain layang-layang saat malam hari.

"Koleksinya berupa kain lilit dan sekarang aku bikin baju kecilnya karena sekarang sudah ada Djiwa, sekalian aja bisa samaan," tuturnya.

Nadine Chandrawinata mempunyai brand busana yang mengusung konsep ramah lingkungan.Nadine Chandrawinata mempunyai brand busana yang mengusung konsep ramah lingkungan. Foto: Dok. Instagram @nadi.sarna.

Proses pewarnaan koleksi Sarna menggunakan bahan dari alam. Salah satunya seperti warna biru diperoleh dengan menggabungkan warna dasar daun Tarum kecil (Indigofera Tinctoria), atau daun Tarum besar (Strobillantes Cusia) dengan buah Jolawe (Terminalia Belirica) yang dulunya sering digunakan sebagai bahan pembuat Jamu.

Dikutip dari keterangan di akun Instagram @nadi.sarna, ekstraksi daun Tarum dilakukan dengan proses fermentasi (perendaman), dengan tambahan reduktor kapur gamping selama 24 jam dan di aerasi selama 1-2 jam untuk dijadikan pasta.

Ekstraksi Buah Jolawe dengan pemanasan di atas 100Β°C dengan pelarut air hingga mendapatkan kekentalan yang diinginkan. Selanjutnya untuk menghasilkan warna soga atau cokelat jingga pada kain, diperoleh dari campuran kayu Jambal (Peltophorum Pterocarpum), Tegeran (Cudrania Javanensis), dan Kulit Kayu Tingi (Ceriops Tagal).

Warna Soga merupakan warna klasik batik yang digunakan sebelum warna sintetis muncul. Proses ekstraksi warna Soga pada koleksi Sarna dilakukan pemanasan di atas 100Β°C dengan pelarut air dengan perbandingan 3:2:1 antara kayu tegeran : jambal : tingi. Dengan metode penguncian menggunakan tawas.

Sebelumnya kain direndam air hangat terlebih dahulu agar sisa-sisa tepung yang menepel pada serat kain larut dalam air, dan serat kain terbuka. Sehingga warna bias terserap sempurna. Harga koleksi Sarna dijual mulai dari Rp 360 ribu.

(gaf/eny)

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Artikel Fokus Selanjutnya
Artikel Terkait
Wolipop Signature
Detiknetwork
Hide Ads