×
Ad

Pernyataan Mengejutkan Gwen Stefani Mengaku Orang Jepang, Banjir Kritikan

Rahmi Anjani - wolipop
Rabu, 11 Jan 2023 18:48 WIB
Foto: Getty Images for The Recording A/Rich Fury
Jakarta -

Gwen Stefani dikenal menyukai kebudayaan Jepang. Penyanyi asal AS tersebut sering mengusung konsep Harajuku dalam karyanya. Baru-baru ini Gwen kembali bicara mengenai kecintaannya akan Jepang bahkan menyebut dirinya sebagai orang Jepang yang mendapat kritik dari orang-orang Asia.

Dalam sebuah wawancara terbaru dengan majalah Allure, Gwen bicara mengenai brand kecantikannya. Juri The Voice tersebut mengaku terinspirasi Harajuku yang juga menjadi konsep albumnya Love.Angel.Music.Baby di 2004 dan parfumnya, Harajuku Lovers, di 2008. Gwen pun mengaitkan pengalaman kerja ayahnya di Yamaha dengan kecintaannya akan budaya Jepang.

"Itu mempengaruhiku dan budaya Jepang sangat kaya dengan tradisi tapi juga futuristik dengan banyaknya atensi pada seni dan detail dan disiplin dan itu sangat menarik untukku," katanya.


Gwen Stefani and the Harajuku girls during Paris Fashion Week Ready to Wear - Fall/Winter 2005 - Harper’s Bazaar Party - Inside Arrivals at Plaza Athene in Paris, France. (Photo by Jean Baptiste Lacroix/WireImage) Foto: WireImage/Jean Baptiste Lacroix

Ketika itu, ayahnya yang keturunan Amerika-Italia dikatakan sering menceritakan bagaimana meriahnya jalanan Harajuku di distrik Shibuya, Tokyo. Tak lama kemudian istri Blake Shelton tersebut berkunjung ke sana dan mendapat inspirasi bahwa dirinya adalah orang Jepang.

"Aku bilang, 'Tuhan, aku adalah orang Jepang dan selama ini aku tidak tahu. Aku benar-benar orang Jepang, kamu tahu. Kalau orang-orang mau mengkritikku karena menjadi fans dari sesuatu yang indah dan membagikan itu maka aku pikir itu tidak bagus," ujarnya.

Sejak saat itu, Gwen sangat menyukai kebudayaan Jepang yang mempengaruhi karya-karyanya. Pelantun 'Hollaback Girl' tersebut pun membela konsep Jepangnya yang belakangan jadi kontroversi setelah banyak orang menganggap bahwa itu termasuk apropriasi budaya yaitu perbuatan yang meniru atau menggunakan budaya tertentu untuk kepentingan pribadi tanpa menghormati atau mengerti makna sebenarnya. "Seharusnya tidak apa-apa kan terinspirasi oleh budaya lain kan karena jika kita tidak boleh maka itu akan memisahkan kita?" ujarnya.

Wanita 53 tahun itu dilaporkan menyebut dirinya orang Jepang sebanyak dua kali dalam wawancara dan mengatakan dirinya 'sedikit Jepang dan sedikit Inggris'. Karena pernyataannya tersebut, Gwen Stefani mendapat banyak kritikan di media sosial, terutama dari orang-orang Asia.





Gwen Stefani bukan hanya sekali mendapat hujatan karena apropriasi budaya. Selain Jepang, ia juga pernah dikritik karena menggunakan bindi ala wanita Asia Selatan, tema Latinx di video klip Luxurious, dan rambut gimbal dalam video Sean Paul. Gwen pun mengidentifikasi dirinya sebagai orang Hispanik dan Latin karena tumbuh di Anaheim, California. "Musiknya, cara para gadis (dalam video) pakai makeup, baju yang mereka pakai, itu adalah identitasku. Walaupun aku Amerika-Italia atau Irlandia atau apapun, itu adalah aku karena mereka adalah orang-orangku, kan?" kata Gwen.




(ami/ami)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork