Transgender Pakai Mukena Saat Umrah Ngaku Tak Mau Kembali ke Malaysia

Nur Sajat, transgender asal Malaysia sensasional berhasil kabur ke Australia. Nur Sajat menjadi buronan di Malaysia dan dia seharusnya dipenjara. Dia berkasus di negaranya karena umrah menggunakan mukena. Setelah berhasil selamat di Australia, Nur Sajat mengaku tak ingin kembali ke Malaysia.

Dalam wawancara bersama AFP, transgender 36 tahun itu bersumpah tidak akan kembali ke Malaysia. "Orang-orang sepertiku akan terus dilecehkan diintimidasi," curhatnya.

Transgender 36 tahun itu mengaku berhasil diselamatkan oleh pemerintah Australia yang menyadari kasusnya di Malaysia. Nur Sajat menceritakan bahwa dia dilecehkan di negaranya sendiri.

"Australia yang memilih saya karena kasus saya ini. Jadi saya tidak mengajukan suaka ke negara lain mana pun," ungkapnya.

"Saya diintimidasi dan dilecehkan di Malaysia. Pemerinta Australia menyadari hal ini," tambah Nur Sajat.

Sebelumnya, Nur Sajat sempat kabur ke Thailand, namun dia ditangkap oleh otoritas Thailand karena paspornya tidak valid. Dia kemudian dibebaskan dengan jaminan. Nur Sajat sudah tidak merasa aman berada di negaranya.

"Aku dilecehkan dan diperlakukan tidak manusiawi oleh pejabat agama di Malaysia," ucapnya.

"Keputusan melarikan diri adalah keputusan terakhirku karena aku tidak merasa bahagia. Aku tidak bebas," ungkapnya lagi.

Thilaga Sulathireh, salah satu pendiri kelompok aktivis transgender Malaysia Justice for Sisters, mengatakan kepada AFP bahwa kasus Sajat bukanlah kasus yang terisolasi.

"Banyak orang LGBTIQ telah bermigrasi dan keluar kehidupan mereka karena lingkungan yang semakin represif di Malaysia," katanya.

Sementara, dia merasa sangat tertolong dan diterima oleh pihak Australia. Negara tempat tinggal barunya itu memang lebih ramah terhadap kaum LGBTQ.

"Ada kebebasan dan kesetaraan gender di Australia," akunya.

Nur Sajat akan memulai kehidupan baru di Australia. Dia akan melanjutkan memulai bisnis kosmetik di sana.