Dulu Personel Girlband, Ana Octarina Kini Sibuk Jadi Social Media Influencer
Rabu, 06 Apr 2016 07:15 WIB
Jakarta - Ana Octarina dulu dikenal sebagai personel girlband Princess. Lepas dari grup besutan Kevin Aprilio itu, Ana menjajal dunia akting. Vakum berakting, ia menggeluti pekerjaan baru sebagai social media influencer. Lebih enak mana?
Sosok Ana mungkin jarang menghiasi layar kaca mengingat ia memang tengah vakum dari dunia tarik suara dan akting. Tapi bukan berarti ketenaran wanita kelahiran Jakarta, 25 tahun lalu itu meredup.
Ia kini lebih eksis di media sosial, khususnya Instagram. Terbukti dari jumlah pengikutnya di Instagram yang kini mencapai 181.000 lebih. Jumlah pengikut yang berlimpah itu ternyata memberi keuntungan sendiri bagi wanita yang hobi traveling itu.
Sejak 1,5 tahun terakhir, Ana yang sering mengunggah foto gaya berbusana dan liburannya kerap diminta untuk menjadi sosial media influencer hanya dengan berbagi foto tertentu untuk mempromosikan sebuah produk kepada para pengikutnya di Instagram. Sosial media influencer pun sudah ia anggap seperti pekerjaan utamanya.
Ditemui Wolipop selepas peluncuran aplikasi Salon by Houzcall di Locanda, Senayan, Selasa (5/4/2016), ia mengaku lebih menikmati 'profesi' sosial media influencer ketimbang penyanyi atau aktris.
"Kerjaannya gampang, cukup upload foto atau jadi pembicara di acara launching seperti ini. Waktunya juga fleksibel. Tidak perlu pulang malam atau pagi lagi seperti dulu. Aku bahkan juga bisa kerja di rumah. Jadi aku masih punya banyak waktu luang untuk berlibur atau melakukan hobi lainnya," ungkap Ana.
Dari segi bayaran, lanjut Ana, tidak terlalu mengecewakan. Ia bahkan masih bisa menyisihkannya untuk ditabung.
Pekerjaannya mungkin terlihat mudah dan sederhana, tapi ia butuh strategi tertentu agar hasilnya lebih maksimal. Menekuni bidang ini dengan serius, Ana menawarkan sejumlah paket yang dapat disesuikan oleh peminat yang ingin mempromosikan produknya.
Keseriusan itu juga terlihat dari hasil fotonya. Untuk urusan memotret, ia menyerahkannya kepada sang kekasih atau sahabatnya yang memang andal di dunia fotografi. Kameranya pun yang sekelas kamera fotografer profesional. "Tapi kalau edit, cukup di HP saja," ujar wanita yang gemar berbusana hitam-putih itu.
(dtg/eny)
Sosok Ana mungkin jarang menghiasi layar kaca mengingat ia memang tengah vakum dari dunia tarik suara dan akting. Tapi bukan berarti ketenaran wanita kelahiran Jakarta, 25 tahun lalu itu meredup.
Ia kini lebih eksis di media sosial, khususnya Instagram. Terbukti dari jumlah pengikutnya di Instagram yang kini mencapai 181.000 lebih. Jumlah pengikut yang berlimpah itu ternyata memberi keuntungan sendiri bagi wanita yang hobi traveling itu.
Sejak 1,5 tahun terakhir, Ana yang sering mengunggah foto gaya berbusana dan liburannya kerap diminta untuk menjadi sosial media influencer hanya dengan berbagi foto tertentu untuk mempromosikan sebuah produk kepada para pengikutnya di Instagram. Sosial media influencer pun sudah ia anggap seperti pekerjaan utamanya.
Ditemui Wolipop selepas peluncuran aplikasi Salon by Houzcall di Locanda, Senayan, Selasa (5/4/2016), ia mengaku lebih menikmati 'profesi' sosial media influencer ketimbang penyanyi atau aktris.
"Kerjaannya gampang, cukup upload foto atau jadi pembicara di acara launching seperti ini. Waktunya juga fleksibel. Tidak perlu pulang malam atau pagi lagi seperti dulu. Aku bahkan juga bisa kerja di rumah. Jadi aku masih punya banyak waktu luang untuk berlibur atau melakukan hobi lainnya," ungkap Ana.
Dari segi bayaran, lanjut Ana, tidak terlalu mengecewakan. Ia bahkan masih bisa menyisihkannya untuk ditabung.
Pekerjaannya mungkin terlihat mudah dan sederhana, tapi ia butuh strategi tertentu agar hasilnya lebih maksimal. Menekuni bidang ini dengan serius, Ana menawarkan sejumlah paket yang dapat disesuikan oleh peminat yang ingin mempromosikan produknya.
Keseriusan itu juga terlihat dari hasil fotonya. Untuk urusan memotret, ia menyerahkannya kepada sang kekasih atau sahabatnya yang memang andal di dunia fotografi. Kameranya pun yang sekelas kamera fotografer profesional. "Tapi kalau edit, cukup di HP saja," ujar wanita yang gemar berbusana hitam-putih itu.
(dtg/eny)